Pasar Asia Tertekan Sentimen The Fed dan Kekhawatiran AI

Aksi jual mewarnai bursa saham Asia-Pasifik pada hari Rabu (24/9/2025), mengikuti jejak Wall Street yang lesu. Pernyataan Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, tentang tingginya valuasi ekuitas dan ketidakpastian arah kebijakan suku bunga memicu kekhawatiran di kalangan investor.

Indeks acuan Australia, ASX/S&P 200, mencatat penurunan sebesar 0,61%. Di Jepang, Nikkei 225 melemah 0,33% dan Topix terkoreksi 0,35%.

Kinerja serupa juga terlihat di Korea Selatan, dengan Kospi turun 0,11% dan Kosdaq yang berfokus pada saham berkapitalisasi kecil menyusut 0,39%. Sementara itu, indeks berjangka Hang Seng di Hong Kong mengindikasikan potensi pembukaan yang positif.

Investor kini menanti rilis data inflasi Australia bulan Agustus, yang diyakini akan memberikan petunjuk penting terkait kebijakan moneter di masa mendatang.

Sebelumnya, Wall Street menutup perdagangan semalam di zona merah. Indeks S&P 500 turun 0,55% ke level 6.656,92, mengakhiri reli setelah sempat mencapai rekor tertinggi. Nasdaq Composite merosot hampir 1% ke 22.573,47, dipicu oleh penurunan saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI) seperti Nvidia, Oracle, dan Amazon. Dow Jones Industrial Average terkoreksi tipis 0,19% ke 46.292,78. Kekhawatiran akan keberlanjutan tren bullish sektor AI menjadi salah satu faktor pendorong pelemahan ini.

Scroll to Top