Film komedi romantis "The Wrong Paris" berhasil menggulingkan "K-Pop Demon Hunters" dari puncak tangga film global Netflix setelah 14 minggu bertengger di posisi tersebut. Film animasi dengan beragam rekor ini harus rela turun tahta di minggu kedua penayangan "The Wrong Paris".
Data dari Netflix menunjukkan bahwa "The Wrong Paris" mengumpulkan 0,6 juta views lebih banyak dibandingkan "K-Pop Demon Hunters" pada periode 15-21 September.
Meski begitu, secara total, "K-Pop Demon Hunters" masih menjadi film terlaris sepanjang masa di platform streaming tersebut. Film ini telah ditonton sebanyak 325 juta kali selama 91 hari sejak perilisannya.
Dengan kehadiran konten-konten baru, penurunan "K-Pop Demon Hunters" dari posisi puncak dianggap wajar. Film ini kini hanya bertahan di tangga teratas di delapan negara, sementara "The Wrong Paris" mendominasi di 91 negara.
"The Wrong Paris", garapan Janeen Damian, mendapatkan skor kritik 64% dan skor penggemar 60% di Rotten Tomatoes, menandakan penerimaan yang baik secara umum. Film yang dibintangi Miranda Cosgrove dan Pierson Fode ini menceritakan tentang seorang wanita muda yang mengikuti acara kencan di Paris, Texas.
Namun, "The Wrong Paris" masih jauh tertinggal dalam hal skor kritik dan penonton dibandingkan "K-Pop Demon Hunters" yang memperoleh skor 95% dan 99% masing-masing.
Peningkatan jumlah penonton "The Wrong Paris" hampir dua kali lipat di minggu kedua menjadi fenomena menarik. Kemungkinan besar, "K-Pop Demon Hunters" tidak akan segera merebut kembali posisi puncaknya.
Maggie Kang, sutradara "K-Pop Demon Hunters", sebelumnya menyatakan keinginannya untuk menyajikan nuansa Korea yang otentik tanpa berlebihan. Ia hanya ingin menampilkan penerimaan budaya Korea melalui cerita dan penceritaan yang baik.
Dua puluh persen dari kru "K-Pop Demon Hunters" berasal dari Korea, dengan total sekitar 50 orang. Kontribusi lokal yang signifikan ini turut berperan dalam menciptakan film yang terasa sangat Korea, meskipun merupakan produksi Amerika. Keterlibatan banyak orang Korea, mulai dari pembuatan film hingga musik, memberikan masukan berharga bagi Maggie Kang dalam proses produksi.