Saham emiten tambang BUMN, PT Timah Tbk (TINS), menunjukkan performa impresif pada perdagangan Rabu, 24 September 2025, meneruskan tren kenaikan yang kuat. Pergerakan positif ini terjadi di tengah upaya manajemen untuk menggenjot target produksi tahunan dan menindak aktivitas penambangan ilegal.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat lonjakan harga saham TINS sebesar 11,30 persen, mencapai Rp1.330 per saham saat jeda siang. Aktivitas perdagangan sangat ramai, dengan nilai transaksi mencapai Rp261,9 miliar dan volume perdagangan mencapai 198,6 juta saham.
Kenaikan ini memperpanjang reli saham TINS menjadi tiga hari berturut-turut. Secara kumulatif, dalam seminggu terakhir, saham ini telah meroket 19,82 persen, dan dalam sebulan terakhir melonjak sebesar 32,34 persen.
Analis pasar modal, Michael Yeoh, berpendapat bahwa TINS saat ini menjadi pusat perhatian pasar karena isu penertiban tambang ilegal di Indonesia. Ia melihat bahwa langkah ini berpotensi memberikan dampak positif pada kinerja perusahaan.
"TINS, seperti yang kita ketahui, komoditas saat ini memang sedang menjadi sorotan di kondisi dalam negeri," ujarnya.