Terobosan UGM: Rosemary, Harapan Baru Bagi Penderita Gagal Ginjal Akut?

Kabar menggembirakan datang dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Sekelompok mahasiswa dari Fakultas Eksakta berhasil mengungkap potensi luar biasa dari daun rosemary atau rosmeri sebagai solusi herbal untuk mengatasi gagal ginjal akut.

Tim peneliti yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) ini menemukan bahwa ekstrak daun rosemary (Rosmarinus officinalis L.) berpotensi menjadi inovasi alternatif dalam pengobatan gagal ginjal akut (GGA).

Penemuan ini memberikan secercah harapan bagi penanganan GGA yang selama ini masih terbatas pada terapi suportif dan belum adanya pengobatan spesifik yang efektif menekan kerusakan ginjal.

Ketua tim peneliti, Randika Taufiq Hari Nugraha, menjelaskan bahwa gagal ginjal akut adalah kondisi serius yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Melalui penelitian ini, mereka menawarkan pendekatan baru berbasis herbal yang diharapkan dapat menjadi solusi.

Mengapa rosemary? Randika menjelaskan bahwa daun rosemary mengandung senyawa aktif seperti asam rosmarinat dan kuersetin. Senyawa-senyawa ini memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, dan kemampuan untuk melindungi ginjal dari pembentukan kristal kalsium oksalat.

Melalui serangkaian pengujian laboratorium, tim PKM-RE Rosnepharis berhasil mengidentifikasi kandungan senyawa fenolik dan flavonoid dalam rosemary. Kandungan ini dinilai sangat potensial sebagai nefroprotektor, yaitu zat yang melindungi ginjal.

Devi Vita Sari, anggota tim lainnya, menambahkan bahwa kombinasi metode analisis yang mereka gunakan memperkuat bukti ilmiah mengenai potensi rosemary. Senyawa bioaktif yang terdeteksi terbukti mampu menekan stres oksidatif, salah satu pemicu utama kerusakan ginjal.

Devi optimis bahwa penelitian ini akan membawa dampak luas bagi masyarakat. Ia berharap hasil riset ini dapat dipublikasikan dalam artikel ilmiah dan menjadi langkah awal menuju uji lebih lanjut di bidang kesehatan.

Harapannya, temuan ini tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi bisa menjadi solusi nyata bagi pasien gagal ginjal akut di masa depan. Penelitian ini didanai oleh Simbelmawa, menunjukkan dukungan terhadap inovasi di bidang kesehatan.

Scroll to Top