Barcelona merayakan gelar juara Copa del Rey 2025 dengan cara yang berbeda. Kemenangan dramatis 3-2 atas Real Madrid diwarnai dengan pemandangan selebrasi yang menyentuh hati. Perbedaan budaya perayaan juara antara era Lionel Messi dan era Lamine Yamal menjadi sorotan.
Dulu, di era Messi, lapangan hijau dipenuhi anak-anak dan istri para pemain. Messi sering terlihat berpose bersama keluarga sahabatnya, seperti Luis Suarez dan Neymar.
Kini, giliran Lamine Yamal yang merayakan kemenangan bersama orang tua dan adiknya. Begitu pula dengan Pau Cubarsi yang membawa serta ibundanya. Pemandangan ini mencerminkan perubahan generasi di Barcelona.
Perbedaan usia skuad menjadi faktor utama. Yamal, yang masih berusia 17 tahun, dan Cubarsi yang berusia 18 tahun, belum berkeluarga. Hal ini membuat kehadiran orang tua menjadi lebih dominan dalam momen-momen penting.
Di bawah kepemimpinan Hansi Flick, Barcelona memberikan kesempatan luas kepada pemain muda. Talenta-talenta jebolan La Masia seperti Hector Fort, Pablo Torres, dan Marc Casado seringkali mendapatkan kepercayaan untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Hingga saat ini, Barcelona era Lamine Yamal telah berhasil meraih dua gelar bergengsi: Supercopa de Espana dan Copa del Rey. Mereka masih berpeluang untuk menambah koleksi trofi dengan memenangkan gelar juara Liga Spanyol dan Liga Champions.