Para paleontolog baru saja mengidentifikasi spesies baru dari keluarga crocodyliform purba, berdasarkan fosil individu muda yang ditemukan di barat daya Montana, Amerika Serikat. Makhluk ini hidup sekitar 95 juta tahun lalu, pada periode Kapur Akhir, tepat di tepi Western Interior Seaway, lautan purba yang membelah Amerika Utara.
Spesies ini dinamai Thikarisuchus xenodentes, dan termasuk dalam kelompok neosuchian, kerabat jauh dari buaya modern.
Buaya Seukuran Kadal
Fosil yang ditemukan memiliki panjang hanya sekitar 60 cm dari ujung hidung hingga ekor, kira-kira sebesar kadal besar. Diperkirakan, jika tumbuh dewasa, panjang tubuhnya tidak lebih dari 90 cm, jauh lebih kecil dibandingkan anggota Neosuchia lainnya.
Berbeda dengan kerabat buaya purba lain yang umumnya hidup di perairan dengan gigi berbentuk kerucut sederhana, Thikarisuchus xenodentes justru hidup di daratan. Bentuk giginya yang bervariasi dan khusus menunjukkan bahwa ia memakan serangga, hewan kecil, dan tumbuhan.
Anatominya sangat unik, menandakan keberadaannya dalam satu keluarga crocodyliform baru yang belum pernah dikenali sebelumnya di Amerika Utara.
Fosil Terkonsentrasi di Montana
Fosil berupa tulang anggota tubuh, tulang belakang, rahang, hingga tengkorak sepanjang 50 mm ini ditemukan pada musim panas 2021 di Formasi Blackleaf, wilayah milik U.S. Forest Service dekat Dillon, Montana.
Tulang-tulang Thikarisuchus xenodentes ditemukan dalam kondisi terkonsentrasi padat, mirip pola fosil yang sering dijumpai di dalam liang. Hal ini menunjukkan bahwa hewan ini kemungkinan mati dan terawetkan dalam liang tempat tinggalnya.
Keluarga Baru: Wannchampsidae
Penelitian ini juga memperkenalkan kelompok keluarga baru bernama Wannchampsidae, tempat Thikarisuchus xenodentes digolongkan. Keluarga ini memiliki kesamaan dengan kelompok kecil lain dari Eurasia, yaitu Atopasauridae.
Kedua kelompok ini berukuran mungil, hidup di daratan, dan memiliki ciri unik pada tengkorak dan gigi. Kesamaan ini juga ditemukan pada kelompok crocodyliform lain di Afrika dan Amerika Selatan, mengindikasikan adanya evolusi konvergen—ketika dua kelompok berbeda secara genetis mengembangkan ciri serupa karena kondisi lingkungan yang mirip. Faktor makanan, habitat, atau hal lain mungkin menjadi pemicunya.
Keragaman Crocodyliform Purba
Temuan ini mengingatkan bahwa keragaman crocodyliform di masa lalu jauh lebih luas dibandingkan buaya modern. Dulu, ada crocodyliform yang sepenuhnya hidup di laut, ada yang di darat, ada yang herbivora, omnivora, hingga pemakan kerang dengan gigi khusus.
Keberagaman tersebut menunjukkan betapa fleksibelnya kelompok reptil purba ini dalam beradaptasi dengan lingkungannya.