Angelina Jolie Merasa Asing dengan Amerika Serikat, Kritisi Kebebasan Berekspresi

Aktris peraih Oscar, Angelina Jolie, baru-baru ini menyampaikan pandangan tajamnya tentang situasi politik di Amerika Serikat. Dalam sebuah acara di Festival Film San Sebastian, Jolie mengungkapkan perasaannya yang terasingkan dari kondisi negaranya sendiri.

"Saya mencintai negara saya, tetapi saat ini, saya tidak lagi mengenali Amerika Serikat," ujarnya.

Jolie menjelaskan bahwa pengalaman hidupnya yang melintasi berbagai negara telah membentuk perspektifnya. Baginya, isu kebebasan berekspresi merupakan perhatian serius.

"Segala sesuatu yang memecah belah atau membatasi ekspresi pribadi dan kebebasan seseorang, menurut saya sangat berbahaya. Kita sedang melewati masa-masa yang sangat berat," tambahnya.

Komentar ini muncul di tengah kontroversi pembatalan penayangan acara "Jimmy Kimmel Live!" di jaringan ABC (milik Disney). Pembatalan ini terjadi setelah Kimmel membahas penembakan terhadap aktivis sayap kanan, Charlie Kirk, yang dikaitkan dengan simpatisan Donald Trump.

Keputusan tersebut memicu perdebatan sengit. Donald Trump menyambut baik langkah itu, sementara banyak tokoh kreatif Hollywood mengecamnya sebagai pembatasan kebebasan berbicara. Bahkan, komedian Marc Maron menyebutnya sebagai bentuk sensor pemerintah.

Sejumlah nama besar seperti Stephen Colbert, David Letterman, dan grup band U2 juga ikut menyuarakan pentingnya kebebasan berekspresi dalam demokrasi.

Setelah mendapat banyak kritikan, Disney dan ABC akhirnya menayangkan kembali acara tersebut.

Drama ini semakin memanas ketika perdebatan merambah ke media sosial, melibatkan tokoh-tokoh seperti komedian John Cleese dan jurnalis Piers Morgan.

Scroll to Top