Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara (suspensi) perdagangan empat emiten sekaligus, yakni PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC), PT Multisarana Intan Eduka Tbk. (MSIE), PT Geoprima Solusi Tbk. (GPSO), dan PT Dana Brata Luhur Tbk. (TEBE). Kebijakan ini efektif berlaku mulai Rabu, 24 September 2025.
Keputusan suspensi ini diambil BEI sebagai upaya cooling down dan perlindungan investor. Hal ini menyusul terjadinya lonjakan harga saham yang signifikan dan dianggap tidak wajar dalam waktu singkat.
Lonjakan Harga Saham yang Fantastis
Berikut rincian pergerakan harga saham masing-masing emiten yang memicu suspensi:
- ITIC: Melonjak 49,69% dalam seminggu, naik 123,15% dalam sebulan terakhir.
- MSIE: Meroket 31,65% dalam seminggu, dan mencengangkan 205,88% dalam sebulan. Bahkan, sejak awal tahun (year-to-date) kenaikannya mencapai 700%!
- GPSO: Terbang 93,59% dalam sepekan, dan melambung 143,55% dalam sebulan terakhir. Kenaikan year-to-date mencapai 599,07%.
- TEBE: Melesat 50 + 40% dalam sepekan, dan mengalami kenaikan 151,79% dalam sebulan terakhir. Dalam tiga bulan terakhir, saham ini reli fantastis hingga 351,20%.
Nasib Saham Setelah Suspensi
Suspensi ITIC, MSIE, dan GPSO merupakan suspensi pertama dan dijadwalkan hanya berlangsung satu hari perdagangan. Ketiganya diharapkan kembali diperdagangkan pada hari berikutnya. Namun, TEBE mengalami suspensi kedua yang akan berlangsung lebih lama dan akan dibuka kembali dengan mekanisme Full Call Auction (FCA).