Jakarta – Kabar baik bagi konsumen! Sejumlah perusahaan swasta penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM), seperti Shell dan BP AKR, kini dapat bernapas lega. Pasokan BBM impor yang difasilitasi oleh Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga (PPN) telah tiba di Jakarta. Kedatangan ini diharapkan dapat mengatasi kelangkaan stok yang sempat melanda beberapa SPBU swasta dalam beberapa hari terakhir.
Langkah ini merupakan respons cepat Pertamina terhadap arahan pemerintah melalui Kementerian ESDM, yang menekankan pentingnya ketersediaan BBM bagi masyarakat. Pertamina Patra Niaga membuka pintu kolaborasi dengan badan usaha swasta dengan tetap berpegang pada regulasi yang berlaku.
Pertamina menawarkan mekanisme penyediaan pasokan dengan prosedur yang transparan. Kargo base fuel yang tiba telah memenuhi standar spesifikasi dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) dan akan diverifikasi kualitasnya oleh surveyor independen.
Pertamina menjadwalkan pertemuan intensif dengan masing-masing badan usaha swasta untuk membahas detail kebutuhan dan rencana distribusi. Tujuannya adalah untuk segera mendapatkan informasi kebutuhan pasokan dari BU swasta agar penyaluran ke masyarakat dapat berjalan lancar.
Seluruh aspek komersial akan dibahas secara mendalam, dengan penekanan pada kepatuhan terhadap hukum, aturan pemerintah, dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Sebelumnya, Pertamina telah dua kali mengadakan pertemuan dengan badan usaha swasta. Dalam pertemuan tersebut, BU swasta menyatakan kesediaannya untuk membeli produk BBM berbasis base fuel yang belum dicampur aditif dan pewarna.
Pertamina dan BU swasta juga sepakat menggunakan mekanisme harga yang transparan (open book) dengan melibatkan pihak independen untuk menjamin kualitas produk.
Pertemuan kedua dihadiri oleh berbagai perusahaan swasta, termasuk Vivo, AKR, Exxon, BP, dan Shell. Meskipun beberapa perusahaan masih perlu waktu untuk berkoordinasi dengan kantor pusat global masing-masing, mereka telah berkomitmen untuk segera memberikan informasi mengenai kebutuhan kuota tambahan.