Menkeu Purbaya Siapkan Jurus Jitu Tekan Ketergantungan Utang Negara

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tengah merancang strategi khusus untuk mengurangi ketergantungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terhadap utang. Kuncinya terletak pada percepatan pertumbuhan ekonomi yang akan mendongkrak penerimaan negara.

Menurut Purbaya, dengan menciptakan iklim ekonomi yang kondusif untuk pertumbuhan pesat, pendapatan negara secara otomatis akan meningkat dan menjadi sumber utama pembiayaan pembangunan, menggantikan utang.

"Ke depan, kita seharusnya tidak perlu lagi menambah utang secara berlebihan. Saya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, sehingga dengan postur APBN yang sama, kita dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan meningkatkan pendapatan pajak," ujarnya di DPR.

Sebagai langkah awal, Purbaya memastikan pemerintah tidak akan menahan belanja negara terlalu lama, guna menstimulasi aktivitas ekonomi. Ia bahkan telah mengambil kebijakan strategis dengan mengalihkan dana pemerintah yang menganggur di Bank Indonesia sebesar Rp 200 triliun ke sektor perbankan, dengan tujuan mempercepat perputaran uang primer (M0).

"Dengan pengelolaan dana yang tepat dan efisien, di mana uang pemerintah tidak mengganggu stabilitas ekonomi, dampaknya akan cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penerimaan pajak," jelas Purbaya.

Menteri Keuangan optimis bahwa pendapatan negara akan menjadi tulang punggung pembiayaan belanja negara di masa depan. Ia mengungkapkan bahwa setiap peningkatan 1% pertumbuhan ekonomi akan menghasilkan tambahan pendapatan pajak sekitar Rp 220 triliun.

"Perhitungan saya menunjukkan bahwa setiap tambahan 1% pertumbuhan ekonomi akan menghasilkan tambahan pendapatan sekitar Rp 220 triliun atau lebih. Inilah target yang kita kejar. Jika kita berhasil menambah setengah persen, pendapatan kita akan meningkat Rp 110 triliun. Fokus kita adalah mencapai target tersebut," pungkasnya.

Scroll to Top