Serangan Drone Hantam Resor Eilat Israel, Puluhan Turis Terluka

Eilat, Israel – Sebuah pesawat nirawak atau drone yang diduga diluncurkan dari Yaman menghantam kota resor Eilat di Israel selatan, Rabu (24/9) waktu setempat. Serangan ini mengakibatkan sedikitnya 22 orang terluka, memicu kecaman dan ancaman balasan dari pemerintah Israel.

Kelompok milisi Houthi dari Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang terjadi saat perayaan Rosh Hashanah, Tahun Baru Yahudi. Mereka menyatakan bahwa serangan ini menargetkan dua lokasi di Israel selatan.

Militer Israel mengkonfirmasi bahwa drone tersebut jatuh di wilayah Eilat, dekat pantai Laut Merah, setelah sistem pertahanan udara gagal mencegatnya. Ini adalah insiden serupa yang kedua dalam beberapa hari terakhir.

Layanan medis darurat Israel, Magen David Adom, melaporkan bahwa timnya merawat 22 korban luka-luka. Dua pria, berusia 26 dan 60 tahun, mengalami luka serius akibat terkena serpihan. Satu korban menderita luka sedang di punggung, sementara 19 lainnya mengalami luka ringan akibat serpihan dan cedera lainnya.

Menurut Kepolisian Israel, drone tersebut jatuh di pusat kota Eilat, menyebabkan kerusakan di area yang ramai dikunjungi wisatawan. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan drone terbang di atas kota sebelum jatuh dengan asap mengepul.

Wali Kota Eilat, Eli Lankri, mendesak pemerintah Israel untuk merespons dengan "menyerang Houthi dengan keras" sebagai balasan atas serangan ini. Ia menambahkan bahwa serangan berulang Houthi telah mengganggu aktivitas di pelabuhan Eilat.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan akan adanya respons keras terhadap serangan drone tersebut. "Setiap serangan terhadap kota-kota Israel akan direspons dengan serangan keras dan menyakitkan terhadap rezim teror Houthi," tegas Netanyahu.

Israel sebelumnya telah melakukan beberapa serangan udara di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.

Scroll to Top