Cek Fakta Pidato Trump di Sidang Umum PBB: Klaim Kontroversial dan Fakta Sebenarnya

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menuai kontroversi lewat pidatonya di Sidang Umum PBB. Pidato tersebut sarat dengan pernyataan yang dipertanyakan kebenarannya dan terkesan melebih-lebihkan realitas. Tim pemeriksa fakta kami menyoroti beberapa klaim utama yang dilontarkan Trump:

Benarkah Trump Pernah Menawarkan Renovasi Kantor PBB Seharga $500 Juta?

Klaim: Trump menyatakan menawarkan renovasi markas PBB dengan biaya $500 juta, namun PBB justru menghabiskan $2 hingga $4 miliar.

Fakta: Pernyataan ini menyesatkan. Trump memang pernah menyampaikan niatnya merenovasi kantor pusat PBB dengan biaya lebih murah, bahkan di tahun 2001 ia menyebut angka $500 juta. Namun, tidak ada bukti resmi tawaran tersebut diajukan melalui mekanisme pengadaan resmi PBB. PBB justru menunjuk perusahaan Swedia, Skanska, sebagai manajer konstruksi pada tahun 2007. Proyek renovasi memang mengalami pembengkakan biaya, tetapi biaya akhirnya berkisar antara $2,15 hingga $2,31 miliar, bukan $4 miliar seperti yang diklaim Trump.

Klaim Mengakhiri Tujuh Perang: Realitas atau Pembesar-besaran?

Klaim: Trump mengklaim telah mengakhiri tujuh perang, termasuk konflik di Kamboja, Thailand, Kosovo, Serbia, Kongo, Rwanda, Pakistan, India, Israel, Iran, Mesir, Etiopia, Armenia, dan Azerbaijan.

Fakta: Klaim ini tidak akurat. Banyak dari konflik yang disebutkan masih berlangsung atau berpotensi berkobar kembali. Peran Trump dalam beberapa kasus pun masih diperdebatkan. Contohnya, Mesir dan Etiopia tidak pernah berperang selama masa jabatannya, melainkan berselisih terkait proyek Bendungan Grand Renaissance. Sementara itu, ketegangan antara Israel dan Iran masih tinggi. Singkatnya, klaim Trump sangat melebih-lebihkan pencapaiannya.

Jerman Kembali ke Energi Fosil dan Nuklir?

Klaim: Trump menyatakan bahwa Jerman kembali menggunakan bahan bakar fosil dan energi nuklir setelah meninggalkan agenda hijau.

Fakta: Klaim ini menyesatkan. Jerman secara resmi menutup tiga reaktor nuklir terakhirnya pada April 2023. Pembangkit listrik tenaga batu bara memang sempat diaktifkan kembali saat krisis energi Eropa tahun 2022, namun penggunaannya kini menurun. Pada tahun 2024, energi terbarukan menyumbang 63% dari total listrik Jerman, menunjukkan komitmen negara tersebut terhadap energi bersih.

Energi Terbarukan Mahal dan Tidak Efektif?

Klaim: Menurut Trump, energi terbarukan adalah "lelucon," turbin angin tidak berfungsi, terlalu mahal, dan dibuat di Cina yang "hampir tidak menggunakannya."

Fakta: Klaim ini salah. Energi terbarukan kini menjadi salah satu sumber energi baru termurah. Biaya pembangkit listrik dari tenaga angin dan surya seringkali lebih murah daripada pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil baru. Selain itu, Cina bukan hanya produsen turbin terbesar, tetapi juga pengguna energi angin terbesar di dunia.

Scroll to Top