Jakarta – Sebuah kisah menyentuh dibagikan oleh Cindy Amalia (25), seorang wanita muda yang divonis kanker ovarium. Pengalamannya menjadi peringatan bahwa kanker dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia. Awalnya, Cindy hanya merasakan nyeri perut yang dikira maag biasa atau masuk angin.
"Awalnya cuma nyeri di perut kiri. Pikirku biasa saja, mungkin maag atau masuk angin. Tapi dari sakit kecil itu, aku harus menerima kenyataan besar, kanker ovarium," ungkap Cindy.
Setelah pemeriksaan, Cindy didiagnosis tumor ovarium. Namun, sebelum operasi, dokter menemukan cairan berlebih di perutnya yang harus dikeluarkan dalam jumlah besar. Setelah operasi pengangkatan tumor, hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi yang lebih serius: kanker ovarium.
Sejak saat itu, Cindy menjalani pengobatan intensif seperti kemoterapi, infus, dan terapi suportif. Dampaknya terasa pada fisik, seperti rambut rontok, tubuh yang melemah, dan nyeri yang terus-menerus.
"Kadang fisikku sudah tidak sama. Rambut rontok, badan lemah, tapi aku tetap berusaha tersenyum," ujarnya.
Penyebabnya?
Cindy mengakui bahwa ia lebih sering mengonsumsi makanan cepat saji (junk food) daripada makanan bergizi seimbang. Selain itu, ia meyakini bahwa stres juga memperburuk kondisinya.
"Mungkin karena faktor makanan, terutama junk food, dan juga stres," kata Cindy.
Menurut penelitian, kanker ovarium memang lebih sering terjadi pada wanita yang lebih tua, tetapi bukan berarti wanita muda sepenuhnya aman. Beberapa faktor seperti riwayat keluarga, gaya hidup yang tidak sehat, paparan zat berbahaya, dan stres kronis dapat meningkatkan risiko.
Gejala kanker ovarium seringkali tidak jelas dan menyerupai penyakit ringan, seperti:
- Perut terasa kembung atau begah
- Nyeri panggul atau perut yang tidak kunjung hilang
- Perubahan pola buang air kecil atau besar
- Perut terasa penuh meskipun makan sedikit
Dari pengalamannya, Cindy berpesan agar generasi muda lebih peka terhadap sinyal tubuh.
"Buat kalian yang suka meremehkan sakit perut atau gejala kecil lainnya, jangan tunggu sampai terlambat. Dengarkan tubuhmu. Karena aku tahu rasanya, dan aku tidak mau ada orang lain yang mengalami hal yang sama," pesannya.