Perdagangan internasional adalah urat nadi perekonomian Kanada. Pada tahun 2024, nilai perdagangan barang negara tersebut melampaui US$1,5 triliun, mencerminkan sekitar 71% dari PDB Kanada.
Ekspor Kanada unggul dengan mencatatkan US$781 miliar, sedikit di atas impor senilai US$765 miliar. Hal ini menghasilkan surplus perdagangan sekitar US$16 miliar.
Keunggulan Kanada dalam perdagangan global didukung oleh infrastruktur transportasi yang mumpuni, termasuk jaringan kereta api, pelabuhan, dan jalur udara yang memfasilitasi distribusi barang secara efisien ke berbagai negara. Dengan sumber daya alam yang berlimpah dan sektor manufaktur yang kuat, perdagangan Kanada mencerminkan keseimbangan antara ekspor energi dan impor barang konsumsi.
Sektor energi mendominasi ekspor Kanada, menyumbang sekitar 30% dari total nilai ekspor, dengan nilai hampir US$227 miliar. Minyak mentah adalah komoditas ekspor utama, mencapai US$147 miliar. Pasar utama Kanada, seperti Amerika Serikat dan negara-negara G7, sangat bergantung pada pasokan energi dari Kanada. Selain minyak mentah, ekspor petroleum gas Kanada mencapai US$14 miliar, memperkuat posisinya sebagai pemasok energi global yang stabil, terutama di tengah dinamika geopolitik dan transisi energi dunia.
Industri otomotif Kanada menampilkan dinamika yang menarik. Meskipun mobil adalah barang dagangan terpenting kedua dengan nilai total US$99 miliar, sektor ini lebih condong ke impor. Impor mobil mencapai US$55 miliar, sementara ekspornya US$44 miliar. Tren serupa terlihat pada suku cadang kendaraan, dengan impor US$26 miliar melampaui ekspor US$18 miliar. Ini mencerminkan permintaan domestik Kanada untuk produk otomotif global, sekaligus kontribusi Kanada dalam rantai pasok otomotif Amerika Utara.
Emas adalah komoditas strategis lainnya dengan nilai perdagangan US$52 miliar. Kanada adalah salah satu produsen emas terbesar di dunia, dengan ekspor mencapai US$39 miliar. Sektor farmasi, khususnya obat-obatan, juga signifikan dengan nilai perdagangan US$28 miliar. Selain itu, industri aviasi Kanada berkontribusi melalui ekspor dan impor pesawat senilai total US$16 miliar.
Indonesia dan Kanada menuju babak baru dalam hubungan perdagangan. Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA), yang direncanakan untuk implementasi pada tahun 2026, diharapkan akan meningkatkan nilai perdagangan antara kedua negara. ICA-CEPA, yang dicapai setelah negosiasi bertahun-tahun, mencakup liberalisasi tarif, perlindungan investasi, dan penguatan kerja sama UMKM serta perdagangan berkelanjutan.
Melalui ICA-CEPA, Kanada akan menghapus 90,5% tarif impor untuk produk Indonesia, sementara Indonesia akan membuka 85,8% pos tarif. Diperkirakan, ekspor Indonesia ke Kanada dapat mencapai US$11,8 miliar pada tahun 2030, dengan tambahan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,12%.