Jakarta – Kabar gembira bagi para investor emas! Proyeksi harga emas untuk tahun 2026 direvisi naik oleh Deutsche Bank, menjadi rata-rata US$4.000 per ounce. Angka ini melonjak US$300 dari perkiraan sebelumnya, yang dirilis pada April lalu.
Lantas, apa yang menjadi pemicu kenaikan signifikan ini? Beberapa faktor utama yang mendorong optimisme Deutsche Bank antara lain:
- Permintaan Emas dari Bank Sentral yang Kuat: Pembelian emas oleh bank-bank sentral di seluruh dunia menunjukkan tren yang solid, khususnya dari Tiongkok. Permintaan ini dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan rata-rata periode 2011-2021.
- Potensi Melemahnya Dolar AS: Jika dolar AS kehilangan kekuatannya, emas sebagai aset yang dihargakan dalam dolar akan menjadi lebih menarik bagi investor global.
- Lanjutan Siklus Pelonggaran Suku Bunga The Fed: Meskipun terdapat ketidakpastian, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada tahun 2025 dan seterusnya turut menopang harga emas.
- Tantangan terhadap Independensi The Fed: Perubahan komposisi Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dan isu terkait independensi The Fed menjadi faktor yang meningkatkan ketidakpastian ekonomi, sehingga mendorong investor mencari aset safe haven seperti emas.
- Pasokan Emas Daur Ulang Terbatas: Pasokan emas yang berasal dari daur ulang tercatat lebih rendah dari perkiraan, sehingga memperkecil tekanan pada harga emas.
Namun, Deutsche Bank juga mengingatkan akan adanya risiko yang dapat menghambat kenaikan harga emas, seperti:
- Kinerja Pasar Saham yang Solid: Jika pasar saham terus mencatatkan kinerja yang positif, minat investor pada aset safe haven seperti emas bisa berkurang.
- Pelemahan Musiman di Kuartal Keempat: Secara historis, harga emas cenderung mengalami pelemahan pada kuartal keempat.
- Kondisi Ekonomi AS yang Kuat: Jika ekonomi AS terus menunjukkan ketahanan, The Fed mungkin akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, yang bisa menekan harga emas.
Selain emas, Deutsche Bank juga menaikkan proyeksi harga perak untuk tahun 2026 menjadi rata-rata US$45 per ounce, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar US$40 per ounce.
Sebagai informasi tambahan, harga emas telah mengalami kenaikan sekitar 40% sejak awal tahun dan mencapai rekor tertinggi di US$3.702,95. Emas sering dianggap sebagai aset safe haven di masa ketidakpastian, cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.