Kabar beredar bahwa Disney tengah bersiap menghadapi potensi gugatan dari mantan Presiden AS, Donald Trump, terkait penayangan kembali acara Jimmy Kimmel Live! pada hari Selasa (23/9). Acara tersebut sebelumnya sempat dihentikan selama seminggu akibat komentar yang dilontarkan Jimmy Kimmel terkait Charlie Kirk.
Trump menunjukkan kekesalannya tidak lama setelah acara Jimmy Kimmel Live! kembali mengudara. Ia menyebut ABC, yang merupakan bagian dari The Walt Disney Company, sebagai "berita palsu" dan mengisyaratkan akan kembali menggugat perusahaan tersebut.
Meskipun Trump belum secara resmi mengajukan gugatan hingga saat ini, sumber terpercaya mengonfirmasi bahwa Disney telah mengambil langkah-langkah persiapan untuk menghadapi kemungkinan tersebut.
"Kami sudah lebih dari siap menghadapi badai yang akan datang," ujar sumber yang mengetahui persiapan Disney.
Menurut sumber internal Disney, perusahaan media telah menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak pemerintahan Trump.
Disney menyadari bahwa presiden cenderung menuntut perusahaan-perusahaan yang ia yakini memiliki bias dan menyerangnya secara tidak adil. Mereka juga menyadari bahwa Trump berhasil memenangkan beberapa gugatan serupa.
Semuanya bermula ketika ABC secara tiba-tiba menghentikan penayangan Jimmy Kimmel Live! tanpa batas waktu. Keputusan ini diambil setelah Ketua Komisi Komunikasi Federal, Brendan Carr, mengecam komentar Jimmy Kimmel tentang kematian Charlie Kirk, seorang tokoh sayap kanan dan pendukung Trump.
Nexstar Media Group Inc. juga menghentikan penayangan acara tersebut di 32 afiliasinya di ABC. Sinclair Broadcast Group awalnya berencana mengganti slot waktu Kimmel dengan acara khusus untuk mengenang Kirk, namun rencana tersebut dibatalkan.
Setelah sekitar enam hari penangguhan, The Walt Disney Company mengumumkan bahwa acara Kimmel akan kembali tayang setelah melalui "percakapan yang penuh pertimbangan."
Situasi ini menempatkan Disney dalam dilema. Menangguhkan acara tersebut akan menyebabkan kerugian finansial dan kehilangan penonton, namun menayangkannya kembali berpotensi memicu konflik dengan Trump.
Kasus ini memperpanjang hubungan panas antara Trump dan ABC. Sebelumnya, saluran televisi tersebut pernah digugat Trump pada 2024 atas kasus pencemaran nama baik.
Gugatan tersebut diajukan terkait komentar pembawa acara George Stephanopoulos yang menyebut Trump ‘bertanggung jawab atas pemerkosaan’. ABC News pada akhirnya membayar US$15 juta sebagai penyelesaian gugatan tersebut, serta US$1 juta untuk biaya pengacara Trump.