Indonesia Tegaskan Syarat Pengakuan Israel: Kemerdekaan Palestina Harga Mati!

Menteri Luar Negeri Indonesia dengan tegas menanggapi komentar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum PBB. Sang Menlu menekankan bahwa visi apapun terkait hubungan dengan Israel, fondasinya haruslah pengakuan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.

"Posisi dia ya itu, jangan tanya saya," ujar Menlu singkat kepada awak media di Markas Besar PBB, New York.

Indonesia tidak akan membahas isu lain sebelum terwujudnya pengakuan terhadap hak-hak dasar bangsa Palestina. Kemerdekaan dan kedaulatan Palestina adalah prioritas utama.

Netanyahu sendiri, dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, menyinggung pernyataan Presiden Prabowo terkait kemungkinan pengakuan Indonesia terhadap Israel jika Israel mengakui Palestina. Netanyahu melihat ini sebagai sinyal positif akan perubahan yang mungkin terjadi.

Sebelumnya, dalam pidatonya di forum yang sama, Presiden Prabowo menyerukan kepada dunia untuk menjamin negara Palestina. Beliau menyatakan bahwa Indonesia akan mempertimbangkan pengakuan terhadap Israel, asalkan Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina terlebih dahulu.

"Kita harus menjamin negara Palestina. Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan akan mendukung semua jaminan keamanan Israel," tegas Presiden Prabowo, disambut riuh tepuk tangan para peserta sidang.

Selain isu Palestina, Presiden Prabowo juga menyoroti berbagai isu global lainnya, termasuk pentingnya menghentikan konflik di Gaza, mengatasi perubahan iklim, dan mendorong program swasembada. Beliau mengajak seluruh negara untuk bertindak aktif dan tidak berdiam diri dalam menghadapi tantangan dunia.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya membela keadilan bagi seluruh bangsa, termasuk rakyat Palestina. "Kita tidak boleh tinggal diam sementara rakyat Palestina ditiadakan keadilan dan legitimasi yang sama," serunya.

Beliau mengajak seluruh negara untuk memilih jalan kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan, serta menjauhi kebencian dan kekerasan. "Tidak ada satu negara pun yang dapat menindas seluruh komunitas umat manusia," pungkasnya.

Scroll to Top