Kyiv Dihantam Serangan Udara Dahsyat Rusia, Korban Berjatuhan

Ibu kota Ukraina, Kyiv, menjadi sasaran gempuran ratusan drone dan rudal yang dilancarkan Rusia. Serangan brutal ini dilaporkan telah merenggut nyawa sedikitnya empat orang, termasuk seorang anak perempuan berusia 12 tahun.

Eskalasi serangan ini terjadi setelah Rusia memperingatkan NATO untuk tidak mengambil langkah yang lebih tegas terkait dugaan pelanggaran wilayah udara oleh Rusia. Serangan ini juga menyusul pernyataan Presiden Zelensky bahwa Ukraina telah menerima sistem pertahanan udara Patriot dari Israel, yang ditujukan untuk menangkis serangan Rusia.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiga, mengecam serangan tersebut sebagai serangan udara besar-besaran terhadap kota-kota Ukraina yang dilakukan saat warga sedang terlelap. Ia menggambarkan bagaimana ratusan drone dan rudal menghancurkan bangunan tempat tinggal dan menyebabkan jatuhnya korban sipil. Kebakaran hebat juga dilaporkan terjadi akibat serangan ini.

Selain korban jiwa di Kyiv, serangan Rusia juga menyebabkan puluhan orang terluka di wilayah sekitar ibu kota. Di wilayah Zaporizhzhia, serangan Rusia dilaporkan melukai setidaknya empat orang.

Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, menuduh Rusia melancarkan perang terhadap warga sipil dan mendesak sekutu Barat untuk memberikan dukungan yang lebih kuat. Ia menekankan perlunya sanksi ekonomi yang lebih berat terhadap Rusia.

Menanggapi serangan ini, Polandia meningkatkan kesiapsiagaan militernya dengan mengerahkan jet tempur dan sistem pertahanan udara berbasis darat. Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan untuk mengamankan wilayah udara Polandia dan melindungi warganya, terutama di wilayah yang berdekatan dengan Ukraina.

Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah negara Eropa telah menuduh Rusia melanggar wilayah udara mereka. Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut dan menegaskan tidak berencana menyerang negara anggota NATO mana pun.

Scroll to Top