Atasi Kelangkaan BBM, Kementerian ESDM Dorong SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya mengatasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan mendesak badan usaha (BU) swasta, termasuk Shell dan BP-AKR, untuk segera melakukan pembelian BBM dari Pertamina.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menegaskan bahwa ketersediaan stok BBM di SPBU swasta sangat bergantung pada pasokan dari Pertamina. Oleh karena itu, pembelian BBM dari Pertamina merupakan solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan.

"Kementerian hanya memantau. Kami ingin agar pembelian BBM dari Pertamina oleh swasta segera diimplementasikan," ujar Laode usai acara Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi di Jakarta Selatan, Minggu (28/9).

Laode mengungkapkan bahwa pihaknya secara rutin mengirimkan surat kepada Pertamina dan BU swasta untuk mengingatkan agar implementasi pembelian BBM segera direalisasikan. Sejauh ini, PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) telah menyetujui untuk menyerap BBM dari Pertamina.

Proses negosiasi antara Pertamina dengan BU swasta lainnya masih terus berlangsung. Kementerian ESDM berharap akan ada kesepakatan baru selain dengan Vivo pada minggu ini.

Laode menjelaskan bahwa poin-poin kesepakatan yang dinegosiasikan merupakan ranah business to business (B2B). Namun, ia memastikan bahwa stok BBM sudah tersedia di pelabuhan dan siap untuk didistribusikan.

"Sebenarnya, ini hanya masalah kecepatan negosiasi antara swasta dan Pertamina," jelasnya. Ia menambahkan bahwa tidak ada kendala berarti dalam negosiasi tersebut dan optimis akan ada kesepakatan baru dalam waktu dekat.

Scroll to Top