Tekanan darah tinggi atau hipertensi, yang dulu identik dengan usia lanjut, kini semakin umum ditemukan pada usia yang lebih muda. Fenomena ini menjadi perhatian serius mengingat hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sehingga penderitanya tidak sadar hingga kondisinya memburuk.
Data global menunjukkan bahwa sepertiga populasi dunia mengidap hipertensi, dan jumlah ini diperkirakan terus meningkat. Faktor genetik memang berperan, namun gaya hidup yang kurang sehat menjadi pemicu utama munculnya hipertensi di usia muda.
Kebiasaan seperti merokok, konsumsi makanan tinggi lemak dan natrium, kurangnya asupan buah dan sayur, minimnya aktivitas fisik, serta tingkat stres yang tinggi berkontribusi besar terhadap peningkatan kasus hipertensi pada generasi muda.
Pemeriksaan rutin sangat penting, bahkan bagi mereka yang merasa sehat. Program skrining yang diselenggarakan pemerintah bertujuan untuk mendeteksi dini penderita hipertensi agar dapat segera ditangani.
Pengendalian hipertensi yang efektif dimulai sejak dini dengan menanamkan kebiasaan hidup sehat. Keluarga memegang peranan krusial dalam hal ini, mulai dari menyediakan makanan seimbang, mengenalkan aktivitas fisik, hingga membantu pengelolaan stres.
Pola asuh yang mendukung dan tidak otoriter juga berpengaruh positif terhadap ketahanan mental anak-anak. Untuk remaja, perubahan gaya hidup sehat sebaiknya dilakukan secara bertahap dan menyenangkan agar lebih mudah diterapkan.
Kerjasama dari semua pihak terkait sangat dibutuhkan untuk mengelola hipertensi pada anak-anak dan remaja. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat menekan angka hipertensi dan menciptakan generasi yang lebih sehat.