Proposal 21 Poin Trump: Solusi Damai Gaza dan Negara Palestina Masa Depan?

Mantan Presiden AS, Donald Trump, menggulirkan proposal ambisius yang terdiri dari 21 poin dengan tujuan mengakhiri konflik Israel-Hamas di Gaza dan membuka jalan bagi pendirian Negara Palestina. Proposal ini, yang telah dibagikan kepada sejumlah negara Arab dan Muslim di sela-sela Sidang Umum PBB, menawarkan sejumlah poin penting yang berpotensi mengubah lanskap politik di Timur Tengah.

Salah satu poin krusial dalam proposal ini adalah desakan agar warga Palestina tetap berada di Gaza. Ini menandakan pergeseran signifikan dari pernyataan Trump sebelumnya yang mengindikasikan relokasi warga Gaza secara permanen. Selain itu, gagasan tentang Negara Palestina di masa depan juga merupakan perubahan dari kebijakan pemerintahannya yang sebelumnya tidak mendukung solusi dua negara.

Keseimbangan Kepentingan

Proposal ini juga memasukkan elemen-elemen yang menguntungkan Israel, termasuk komitmen Hamas untuk melucuti senjata, demiliterisasi Gaza, dan implementasi program deradikalisasi bagi penduduk. Walaupun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, selama ini tidak mendukung solusi dua negara dan menolak gagasan negara teror di perbatasan Israel, Trump tetap optimis bahwa kesepakatan dapat dicapai.

Rincian Proposal 21 Poin

Berikut adalah poin-poin kunci dari proposal yang diajukan:

  1. Transformasi Gaza menjadi zona bebas teror dan deradikalisasi.
  2. Rekonstruksi Jalur Gaza untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk.
  3. Penghentian permusuhan dan penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza.
  4. Pemulangan segera seluruh sandera, baik yang hidup maupun meninggal.
  5. Pembebasan ratusan tahanan keamanan Palestina dan jenazah warga Palestina oleh Israel.
  6. Amnesti bagi anggota Hamas yang damai dan opsi perjalanan aman bagi yang ingin pergi.
  7. Peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza, dikelola oleh badan internasional netral.
  8. Pengawasan Gaza oleh pemerintahan sementara yang terdiri dari teknokrat Palestina dan komite internasional.
  9. Peluncuran rencana ekonomi komprehensif untuk membangun kembali Gaza dan menciptakan lapangan kerja.
  10. Pembentukan zona ekonomi khusus dengan pengurangan tarif dan akses yang lebih baik.
  11. Jaminan tidak ada penduduk yang dipaksa meninggalkan Gaza, dengan hak untuk kembali.
  12. Pengeluaran Hamas dari pemerintahan di Gaza dan pembongkaran infrastruktur militer ofensif.
  13. Jaminan keamanan regional untuk memastikan kepatuhan Hamas dan faksi lainnya.
  14. Pembentukan pasukan stabilisasi sementara yang dipimpin AS di Gaza untuk mengawasi keamanan.
  15. Israel tidak akan mencaplok atau menduduki Gaza secara permanen.
  16. Penerapan langkah-langkah di wilayah bebas teror jika Hamas menolak proposal.
  17. Israel menahan diri dari serangan di masa depan terhadap Qatar.
  18. Pengenalan program deradikalisasi terstruktur, termasuk inisiatif lintas agama.
  19. Jalur kredibel menuju negara Palestina yang diakui, setelah rekonstruksi Gaza dan reformasi Otoritas Palestina.
  20. Fasilitasi dialog antara Israel dan Palestina untuk menyepakati kerangka kerja politik jangka panjang.

Steve Witkoff, utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, menyatakan keyakinannya bahwa rencana ini menjawab kekhawatiran Israel dan negara-negara tetangga, serta berharap akan ada terobosan dalam beberapa hari mendatang.

Proposal 21 poin ini merupakan upaya signifikan untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai dan menciptakan masa depan yang lebih stabil di kawasan yang dilanda konflik. Apakah proposal ini akan berhasil, masih harus dilihat.

Scroll to Top