Prabowo di Munas PKS: Tidak Dendam ke Anies, Apresiasi Usulan Menteri dari PKS

Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan pidato yang menarik perhatian dalam Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menepis anggapan adanya dendam terhadap Anies Baswedan, rivalnya di Pilpres 2024 yang lalu, yang saat itu didukung oleh PKS.

"Politik itu dinamis, harus ramai. Saya tidak ada dendam dengan Anies," tegas Prabowo. Ia bahkan berkelakar bahwa penilaian "angka 11" yang sempat viral justru secara tidak langsung membantunya memenangkan Pilpres, karena menimbulkan simpati dari masyarakat.

Sambil mengenang perjalanan politiknya yang penuh liku, Prabowo dengan nada humor menyinggung dukungan PKS yang berubah-ubah dalam setiap pemilihan presiden. "Dua kali dukung saya, dua kali kalah. Giliran saya menang, malah tidak dukung," ujarnya disambut tawa hadirin. Meski demikian, Prabowo menekankan pentingnya persatuan demi kemajuan bangsa dan negara.

Selain membahas rivalitas politik, Prabowo juga memberikan apresiasi atas dukungan PKS terhadap pemerintahannya. Ia mengaku terkesan ketika PKS mengajukan nama seorang profesor dari ITB untuk mengisi posisi menteri di kabinetnya.

"Saya pikir PKS akan mengajukan kader politiknya yang terkenal. Ternyata yang diajukan seorang profesor dari ITB. Ini menunjukkan PKS memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap negara," ungkap Prabowo. Nama yang diajukan PKS adalah Yassierli, yang kini menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan. Prabowo meyakini bahwa di semua partai politik, banyak terdapat sosok teknokrat yang mumpuni, dan ia bersyukur dapat menerima usulan dari PKS tersebut.

Scroll to Top