Presiden terpilih Prabowo Subianto mengklaim bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia berjalan dengan baik, dengan tingkat kesalahan yang sangat kecil, hanya 0,00017 persen. Pernyataan ini disampaikan dalam pidatonya di Munas PKS di Jakarta.
Menurut Prabowo, program MBG telah menjangkau sekitar 30 juta penerima manfaat, termasuk siswa dan ibu hamil. Ia mengakui adanya kekurangan dan kasus keracunan makanan dalam pelaksanaan program ini, namun menegaskan bahwa jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan total penerima manfaat.
"Bahwa ada kekurangan iya, ada keracunan makan iya. Kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen," kata Prabowo.
Prabowo menekankan manfaat besar program MBG bagi masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil. Ia meyakini banyak warga di daerah yang telah merasakan dampak positif program ini.
Menyusul kunjungannya ke luar negeri, Prabowo langsung menginstruksikan investigasi menyeluruh terhadap kasus keracunan massal yang terkait dengan program MBG di berbagai daerah. Ia juga memerintahkan penutupan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia Zulkifli Hasan menyatakan bahwa instruksi presiden telah ditindaklanjuti melalui rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga. Prioritas utama pemerintah adalah keselamatan anak-anak. Evaluasi akan difokuskan pada kedisiplinan, kualitas, dan standar kemampuan juru masak di seluruh SPPG. Semua pihak terkait akan dilibatkan aktif dalam proses perbaikan program MBG.