Sebuah insiden mengerikan terjadi di Grand Blanc, Michigan, Amerika Serikat, di mana sebuah kapel milik Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir menjadi sasaran serangan bersenjata dan pembakaran. Insiden tragis ini mengakibatkan beberapa orang tewas dan lainnya luka-luka.
Kronologi Kejadian Mengerikan
Pada hari Minggu pagi, polisi menerima laporan tentang seorang pria bersenjata yang menabrakkan kendaraannya ke gedung gereja. Pelaku kemudian memberondongkan tembakan dengan senapan serbu ke arah orang-orang yang berada di dalam gereja. Tidak hanya itu, pelaku juga diduga sengaja menyulut api yang dengan cepat membesar dan melalap bangunan.
Aparat kepolisian segera tiba di lokasi kejadian dan terlibat baku tembak dengan pelaku. Akhirnya, pelaku berhasil dilumpuhkan di tempat parkir gereja.
Saat kejadian, jemaat gereja sedang melaksanakan ibadah. Akibat kebakaran tersebut, sebagian bangunan kapel runtuh. Pihak berwenang masih melakukan pencarian di reruntuhan untuk memastikan tidak ada korban lain. FBI telah mengambil alih penyelidikan atas insiden ini, yang mereka kategorikan sebagai "tindakan kekerasan yang ditargetkan."
Identitas Pelaku: Thomas Jacob Sanford
Pelaku diidentifikasi sebagai Thomas Jacob Sanford, seorang pria berusia 40 tahun. Sanford diketahui merupakan mantan Marinir AS yang pernah bertugas di Irak. Ia bertugas di militer dari tahun 2004 hingga 2008.
Sanford adalah lulusan Goodrich High School dan pernah bekerja sebagai operator truk. Ia juga seorang ayah yang putranya menderita kondisi medis langka.
Media sosial menunjukkan Sanford memiliki minat yang besar pada kegiatan berburu dan memancing.
Tragedi Penembakan Massal yang Berulang
Insiden di Michigan ini menambah daftar panjang penembakan massal di AS. Arsip Kekerasan Senjata mencatat bahwa ini merupakan penembakan massal ke-324 yang terjadi di AS pada tahun ini.
Ironisnya, insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah penembakan massal lainnya di sebuah kasino di Eagle Pass, Texas, yang juga menyebabkan korban jiwa dan luka-luka. Selain itu, pelaku penembakan di North Carolina, yang terjadi sehari sebelumnya, juga merupakan seorang veteran laut berusia 40 tahun yang pernah bertugas di Irak.