Serangan Jantung di Usia Muda: Beda Penyebab pada Pria dan Wanita, Waspada!

Jakarta – Serangan jantung tidak hanya mengintai usia senja. Penelitian terbaru mengungkap, penyebab serangan jantung pada usia muda ternyata berbeda antara pria dan wanita. Ini penting untuk deteksi dini dan penanganan yang lebih tepat.

Selama ini, serangan jantung sering dikaitkan dengan aterotrombosis, yaitu penyumbatan pembuluh darah akibat gumpalan darah. Namun, studi yang menganalisis ratusan kasus serangan jantung pada usia di bawah 65 tahun menunjukkan, penyebabnya lebih kompleks, terutama pada wanita.

Pada pria, aterotrombosis memang menjadi penyebab utama (75%). Namun, pada wanita, angkanya jauh lebih rendah, hanya 47% atau kurang dari separuh kasus. Ini mengindikasikan faktor lain yang sering terabaikan berperan penting dalam serangan jantung pada wanita.

Beberapa penyebab lain yang teridentifikasi antara lain:

  1. Spontaneous Coronary Artery Dissection (SCAD): Robekan pada dinding pembuluh darah jantung.
  2. Emboli: Gumpalan darah yang berasal dari bagian tubuh lain dan menyumbat jantung.
  3. Faktor Stres Tubuh: Kondisi seperti anemia yang membebani jantung.

Yang mengkhawatirkan, banyak kasus SCAD pada wanita awalnya salah didiagnosis sebagai aterotrombosis. Padahal, SCAD enam kali lebih sering menjadi penyebab serangan jantung pada wanita dibandingkan pria. Kesalahan diagnosis ini berpotensi mengarah pada penanganan yang kurang tepat.

Para ahli menekankan perlunya perubahan cara pandang dalam menangani serangan jantung, terutama pada wanita muda. Dokter perlu lebih waspada terhadap pemicu selain aterotrombosis, dan pasien didorong untuk aktif bertanya jika merasa ada yang tidak beres.

Meskipun penelitian ini belum menelusuri secara rinci penyebab perbedaan antara pria dan wanita, dugaan sementara adalah faktor risiko dapat memengaruhi wanita secara berbeda, atau wanita cenderung lebih jarang mencari pertolongan medis saat merasakan gejala. Penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan melibatkan beragam kelompok masyarakat sangat diperlukan.

Dengan kemampuan deteksi, diagnosis, dan pencegahan serangan jantung yang terus berkembang, harapan untuk mengurangi angka kejadian dan meningkatkan kualitas hidup pasien semakin besar. Meningkatkan kesadaran masyarakat dan tenaga kesehatan mengenai berbagai penyebab serangan jantung menjadi kunci untuk menyelamatkan nyawa.

Memahami penyebab serangan jantung sama pentingnya dengan mengobatinya. Pemahaman yang tepat akan menentukan keberhasilan pemulihan pasien dan mencegah serangan jantung berulang.

Scroll to Top