KABUL – Warga Afghanistan memasuki hari kedua tanpa akses internet dan layanan telepon seluler pada Selasa (30/9), setelah otoritas Taliban memutuskan jaringan fiber optik yang vital. Pemutusan ini menambah kesulitan hidup sehari-hari di negara tersebut.
Sejak awal bulan ini, Taliban secara bertahap memutus koneksi internet berkecepatan tinggi di beberapa provinsi. Mereka berdalih tindakan ini diambil untuk mencegah "kejahatan".
Pada Senin (29/9) malam, sinyal telepon seluler dan layanan internet di seluruh negeri merosot drastis. Data dari pengawas internet NetBlocks menunjukkan konektivitas hanya tersisa kurang dari satu persen dari tingkat normal.
Ini adalah kali pertama akses komunikasi diputus total di Afghanistan sejak Taliban berkuasa di Kabul pada tahun 2021. Kebijakan ini mengembalikan penerapan hukum Islam yang ketat.
"Kami buta tanpa telepon dan internet," keluh Najibullah, seorang pemilik toko berusia 42 tahun di Kabul. "Semua bisnis kami bergantung pada ponsel. Pengiriman diatur melalui ponsel. Rasanya seperti liburan, semua orang terpaksa tinggal di rumah. Pasar benar-benar lumpuh."
Seorang pejabat pemerintah Taliban, sebelum pemutusan terjadi, mengungkapkan bahwa jaringan fiber optik akan diputus, berdampak signifikan pada layanan telepon seluler. Diperkirakan 8.000 hingga 9.000 menara telekomunikasi akan dimatikan "hingga pemberitahuan lebih lanjut."
"Tidak ada cara atau sistem lain untuk berkomunikasi… sektor perbankan, bea cukai, semua aktivitas di seluruh negeri akan terpengaruh," ujar pejabat tersebut, yang menolak disebutkan namanya.
NetBlocks menyatakan pemadaman ini "tampaknya merupakan pemutusan layanan yang disengaja."
"Karena pemadaman ini, saya benar-benar terputus dari keluarga saya di Kabul. Saya tidak tahu apa yang terjadi, saya sangat khawatir," ungkap seorang warga Afghanistan berusia 40 tahun yang tinggal di Oman melalui pesan teks.
Layanan telepon seringkali bergantung pada internet, melalui jalur fiber optik yang sama, terutama di negara dengan infrastruktur telekomunikasi yang terbatas. Dalam beberapa minggu terakhir, koneksi internet di Afghanistan memang telah mengalami perlambatan atau gangguan yang signifikan.