Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) berhasil melampaui target nasional dalam program Outbreak Response Immunization (ORI) Campak Rubela (MR). Hingga hari ke-28 pelaksanaan tahap kedua, tercatat 70.843 anak telah diimunisasi, mencapai cakupan 95,8% dari total sasaran 73.969 jiwa.
Kepala DKP2KB Sumenep, Ellya Fardasah, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas pencapaian ini. Menurutnya, target cakupan 95% yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI berhasil dilampaui berkat kerja sama yang solid antara petugas kesehatan, kader Posyandu, dan dukungan penuh dari masyarakat.
"Target yang ditetapkan Kemenkes, yaitu 95%, berhasil kita lewati bahkan mencapai 95,8%. Ini adalah bukti nyata kerja keras seluruh jajaran Puskesmas dan dukungan luar biasa dari masyarakat Sumenep," ujar Ellya.
Beberapa Puskesmas bahkan mencatatkan capaian di atas 99%. Meskipun demikian, lima Puskesmas masih berada di bawah target 95% dan akan menjadi fokus perhatian utama.
Ellya menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat, terutama mengenai manfaat vaksinasi dalam mencegah penularan campak. Selain itu, imunisasi rutin bulanan harus terus dijalankan sesuai sasaran untuk memastikan keberhasilan program berkelanjutan.
Sebagai langkah tindak lanjut, DKP2KB Sumenep berkomitmen untuk memperkuat surveilans epidemiologi, menganalisis data kasus secara mendalam, dan melakukan tindakan pencegahan di wilayah yang memiliki risiko tinggi. Penyuluhan kesehatan akan terus digencarkan dengan melibatkan tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk meningkatkan kesadaran kolektif.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap gejala campak. Jika menemukan tanda-tanda awal, segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan terdekat. Partisipasi aktif masyarakat dalam imunisasi adalah kunci keberhasilan kita bersama," tegas Ellya.
Keberhasilan Sumenep ini tidak hanya menandai efektivitas program kesehatan di daerah, tetapi juga mencerminkan kolaborasi lintas sektor yang kuat dalam melindungi generasi muda dari ancaman penyakit menular.