Raksasa teknologi Google mengejutkan dunia di ajang Qualcomm Snapdragon Summit dengan pengumuman besar: penggabungan sistem operasi Android dan ChromeOS yang rencananya akan terealisasi tahun depan. Langkah revolusioner ini menjanjikan era baru bagi perangkat laptop.
Head of Android Ecosystem Google, Sameer Samat, mengungkapkan visi tersebut di penghujung presentasi utama Qualcomm. Menurutnya, peluang besar terletak pada bagaimana mempercepat kemajuan AI yang telah dicapai di Android dan menerapkannya pada laptop. Tujuan utamanya adalah menciptakan ekosistem yang mulus antara laptop dan perangkat Android.
"Kami pada dasarnya mengambil pengalaman ChromeOS dan membangun kembali fondasi teknologinya di Android. Kombinasi inilah yang sangat kami nantikan tahun depan," ungkap Samat.
Samat mencontohkan keberhasilan tablet Android sebagai perangkat produktivitas untuk mendukung argumennya bahwa Android layak dijalankan di laptop. Sementara itu, ChromeOS dikenal sebagai sistem operasi andalan Chromebook, laptop yang populer di kalangan pelajar. Google juga telah merilis Chromebook kelas atas dengan spesifikasi mumpuni.
Detail mengenai bagaimana Android dan ChromeOS akan disatukan masih dirahasiakan. Namun, Samat menjelaskan bahwa migrasi ke basis kode Android akan memungkinkan Google menghadirkan layanan AI Gemini ke lebih banyak perangkat.
Sebelumnya, Head of Platforms and Devices Google, Rick Osterloh, juga mengisyaratkan rencana Google untuk membawa Gemini, tumpukan AI Android lengkap, aplikasi, dan komunitas pengembang Android ke PC.
Meskipun detail kolaborasi antara Google dan Qualcomm masih belum diungkap, penting untuk dicatat bahwa Qualcomm kini aktif memproduksi prosesor untuk laptop, termasuk Snapdragon X2 Elite yang baru saja diumumkan. Pengumuman ini memicu spekulasi tentang peran Qualcomm dalam pengembangan sistem operasi masa depan ini. Penggabungan ini berpotensi mengubah lanskap komputasi, menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih terintegrasi dan cerdas.