Diabetes melitus tipe 1, kondisi di mana pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup, semakin menjadi perhatian, terutama pada anak-anak. Insulin sendiri berperan krusial dalam memfasilitasi masuknya gula darah ke dalam sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Kekurangan insulin menyebabkan penumpukan gula darah, yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius.
Dr. Nur Rochmah, seorang ahli endokrinologi anak, menekankan bahwa diabetes melitus tipe 1, yang ditandai dengan kekurangan insulin, seringkali menyerang anak-anak. Kondisi ini mengharuskan penderitanya untuk menggunakan insulin seumur hidup.
Gejala yang sering muncul pada anak-anak dengan diabetes melitus tipe 1 meliputi peningkatan nafsu makan dan minum yang signifikan, namun paradoksnya disertai dengan penurunan berat badan. Dalam kondisi yang lebih parah, dapat terjadi ketoasidosis diabetikum (DKA) dengan gejala mual, muntah, penurunan kesadaran, hingga sesak napas.
Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Perhatikan jika anak menunjukkan gejala seperti banyak makan dan minum, penurunan berat badan yang tidak wajar, dan hasil pemeriksaan gula darah menunjukkan kadar di atas 200.
Sayangnya, data menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam jumlah kasus diabetes melitus tipe 1 pada anak di Indonesia. Angka kejadian melonjak dari 3,88 per 100.000 pada tahun 2000 menjadi 28,19 per 100.000 pada tahun 2010. Data terbaru menunjukkan ada 584 pasien baru di tahun 2022, 594 di tahun 2023, dan tambahan 527 pasien hingga April 2024, sehingga total mencapai 1.948 pasien anak dengan diabetes melitus tipe 1.
Menariknya, 58% kasus ditemukan pada anak perempuan, sementara 42% pada anak laki-laki.
Untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat diabetes melitus tipe 1, diperlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan keluarga. Upaya ini dapat mencakup peningkatan penyuluhan tentang penyakit diabetes, pemeriksaan kadar gula darah secara berkala, dan promosi gaya hidup sehat. Kesadaran dan tindakan preventif adalah kunci untuk melindungi generasi muda dari dampak buruk diabetes melitus tipe 1.