Kabar gembira datang dari sektor pertambangan! Pemerintah Indonesia berhasil memperoleh tambahan kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 12% dari perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS), Freeport-McMoRan (FCX). Hebatnya, tambahan saham ini didapatkan secara gratis!
Kabar ini diungkapkan oleh Rosan Perkasa Roeslani dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), setelah melakukan pertemuan langsung dengan petinggi Freeport-McMoRan di AS. Menurutnya, FCX telah menyetujui penyerahan 12% saham tersebut tanpa biaya.
Awalnya, pemerintah berencana menambah kepemilikan saham hanya sebesar 10%. Namun, melalui negosiasi yang intensif, angka tersebut berhasil ditingkatkan menjadi 12%. Selain itu, Freeport juga berkomitmen untuk membangun dua universitas dan dua rumah sakit di Papua, sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan di wilayah tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sebelumnya juga telah menyampaikan bahwa rencana penambahan saham ini telah dibahas bersama Presiden Prabowo Subianto. Sebagian dari saham tambahan ini nantinya akan dialokasikan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Papua, setelah tahun 2041.
Sebagai informasi, pada tahun 2018, Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas PTFI sebesar 51,23% melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID. Akuisisi saham mayoritas ini menelan biaya US$ 3,85 miliar, menandai peningkatan kepemilikan Indonesia yang signifikan di PTFI. Dengan tambahan 12% saham ini, posisi Indonesia di PTFI semakin kuat dan menguntungkan.