Trump Kritik Sekutu AS yang Akui Palestina, Netanyahu Beri Pujian

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan kritik pedas kepada sekutu-sekutu Amerika yang telah secara resmi mengakui Negara Palestina. Trump menilai langkah tersebut sebagai tindakan yang "bodoh". Pernyataan ini mendapat sambutan positif dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Beberapa negara yang merupakan mitra dekat Washington, seperti Prancis, Inggris, Kanada, dan Australia, telah menyatakan pengakuan resmi mereka terhadap Negara Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB baru-baru ini.

"Sejumlah negara telah dengan cerobohnya mengakui Negara Palestina. Beberapa di antaranya adalah teman, sekutu, dan rekan baik kita di Eropa," ujar Trump dalam konferensi pers bersama Netanyahu di Gedung Putih. Trump menambahkan bahwa menurutnya, langkah ini diambil karena negara-negara tersebut merasa jenuh dengan situasi yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Pada kesempatan yang sama, Trump meluncurkan proposal berisi 20 poin yang bertujuan mengakhiri konflik Israel di Gaza. Proposal tersebut mencakup demiliterisasi Hamas, pembebasan sandera Israel yang tersisa dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina, serta pembentukan pemerintahan transisi di Gaza.

Netanyahu menyampaikan apresiasinya kepada Trump atas posisinya yang tegas bahwa Otoritas Palestina tidak boleh memiliki peran apa pun di Gaza. Ia juga menegaskan bahwa Israel akan menyelesaikan misinya jika Hamas menolak kesepakatan yang diajukan.

Negara-negara Eropa berpendapat bahwa pengakuan terhadap Negara Palestina merupakan bentuk dukungan terhadap solusi dua negara dan dapat membantu memajukan proses perdamaian di Gaza, di mana puluhan ribu warga Palestina telah menjadi korban sejak Oktober 2023.

Namun, Netanyahu berpandangan bahwa pengakuan tersebut justru akan memicu Hamas untuk melakukan lebih banyak serangan terhadap warga sipil Israel.

Pemerintah Inggris menyatakan bahwa Hamas tidak akan memiliki peran dalam masa depan Palestina, sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pengakuan Negara Palestina sebagai kekalahan bagi Hamas dan pihak-pihak yang menyebarkan kebencian anti-Yahudi.

Scroll to Top