Sidoarjo – Kabar duka menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo. Seorang santri bernama Muhammad Soleh (22) menghembuskan nafas terakhir setelah tertimpa reruntuhan bangunan. Akibat luka parah yang dideritanya, jenazah Soleh dipulangkan ke kampung halamannya di Tanjung Pandan, Bangka Belitung.
Soleh menjadi salah satu korban dengan kondisi terparah pasca insiden tersebut. Setelah dievakuasi dari reruntuhan dan terjebak selama kurang lebih 15 jam, ia sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD RT Notopuro Sidoarjo.
"Jenazah telah diberangkatkan menuju Bangka Belitung sekitar pukul 16.20 WIB melalui bandara. Almarhum menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 08.30 pagi tadi," ungkap pihak RSUD RT Notopuro Sidoarjo.
Saat tiba di rumah sakit, Soleh sudah dalam kondisi tidak sadar. Meskipun tim medis telah berupaya semaksimal mungkin, nyawanya tidak tertolong.
Diketahui, bagian depan tubuh Soleh tertimpa reruntuhan bangunan. Ia mengalami patah tulang panggul hingga ke bagian bawah tubuh, yang mengharuskan perawatan intensif sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Kondisi korban sangat parah. Bahkan jika berhasil diselamatkan, kemungkinan besar harus dilakukan amputasi karena jaringan tubuh sudah mengalami kerusakan akibat tertindih reruntuhan," jelas Direktur RSUD RT Notopuro Sidoarjo.