Dataran Tinggi Kaas Terancam: Surga Bunga India di Ujung Kehancuran Akibat Ulah Wisatawan

Dataran Tinggi Kaas di distrik Satara, Maharashtra, India, yang diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Alam Dunia sejak 2012, kini menghadapi ancaman serius. Keanekaragaman hayati uniknya, yang mencakup lebih dari 850 spesies tumbuhan berbunga, termasuk spesies langka dan endemik, terancam rusak oleh perilaku wisatawan yang tidak bertanggung jawab.

Setiap musim hujan, dataran tinggi ini bermetamorfosis menjadi lautan bunga liar yang spektakuler, menarik ribuan pengunjung. Ironisnya, peningkatan jumlah turis ini diikuti oleh tindakan yang merusak. Banyak pengunjung tertangkap menginjak bunga-bunga indah, memetik tanaman, dan bahkan duduk di tengah hamparan bunga hanya untuk mendapatkan foto yang sempurna.

"Popularitas di media sosial memperburuk keadaan. Prioritas orang adalah foto yang bagus, bukan pelestarian situs ini. Padahal, setiap bunga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologi," ungkap seorang naturalis.

"Ketika terinjak, bukan hanya tanaman yang rusak, tetapi juga siklus hidup serangga penyerbuk," tambahnya.

Masalah sampah juga semakin memperparah kondisi. Botol plastik, bungkus makanan, dan peralatan makan sekali pakai semakin banyak ditemukan berserakan. Meskipun tempat sampah telah disediakan, banyak wisatawan memilih meninggalkan sampah mereka di habitat alami yang rapuh ini.

"Ekosistem ini membutuhkan waktu berabad-abad untuk berevolusi. Beberapa musim pariwisata yang ceroboh dapat merusaknya secara permanen," kata seorang fotografer satwa liar.

Pihak berwenang telah menerapkan peraturan seperti larangan membawa plastik, jalur khusus, pembatasan waktu kunjungan, dan tiket masuk. Namun, pengawasan yang lemah membuat aturan ini sering dilanggar. Petugas keamanan kesulitan menindak tegas karena jumlah wisatawan yang sangat banyak.

Para pencinta lingkungan menyerukan tindakan nyata, termasuk hukuman yang lebih berat, pembatasan jumlah pengunjung selama musim puncak, dan patroli yang lebih intensif.

"Pengunjung perlu diedukasi bahwa Kaas bukan hanya tujuan wisata, tetapi warisan alam yang hidup dan harus dilindungi," tegas seorang naturalis.

Jika perilaku sembrono ini terus berlanjut, Dataran Tinggi Kaas tidak hanya akan kehilangan kekayaan hayatinya yang tak ternilai harganya, tetapi juga berisiko kehilangan status pengakuan global yang seharusnya melindunginya.

Scroll to Top