Cebu – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 mengguncang Filipina tengah, menyebabkan kerusakan parah dan merenggut nyawa sedikitnya 19 orang di Pulau Cebu. Jumlah korban jiwa diperkirakan masih akan bertambah seiring tim penyelamat terus berupaya mencari korban selamat di tengah reruntuhan.
Menurut laporan, gempa dangkal ini terjadi pada pukul 21.50 waktu setempat, Selasa (30/9), di dekat Bogo, sebuah kota dengan populasi 90.000 jiwa.
Di Bogo, sembilan orang dewasa dan empat anak-anak dilaporkan tewas, termasuk tiga orang yang rumahnya tertimbun longsor. Lima kematian lainnya dikonfirmasi oleh polisi setempat di kotamadya San Remigio, serta satu orang di Tabuelan.
Empat jenazah berhasil dievakuasi dari sebuah pusat olahraga di San Remigio, termasuk tiga anggota penjaga pantai yang sedang mengikuti turnamen bola basket lokal ketika atap bangunan tersebut ambruk. Seorang anak juga dilaporkan tertimpa puing-puing di area lain di San Remigio.
Pemerintah Provinsi Cebu telah mengumumkan permintaan bantuan tenaga medis melalui akun Facebook resmi mereka untuk membantu menangani dampak pasca-gempa. Upaya pemulihan terhambat oleh kondisi gelap dan serangkaian gempa susulan.
Seorang pejabat penyelamat provinsi, Wilson Ramos, menyatakan bahwa kemungkinan masih ada korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan, khususnya di San Remigio dan Bogo.
Wilayah tersebut tercatat mengalami 379 gempa susulan. Beberapa ruas jalan desa juga mengalami kerusakan signifikan.
Gempa ini menyebabkan putusnya jaringan listrik, mengakibatkan pemadaman di seluruh Cebu dan pulau-pulau sekitarnya di wilayah tengah. Namun, listrik telah berhasil dipulihkan di Cebu dan empat pulau utama lainnya tak lama setelah tengah malam.
Petugas pemadam kebakaran Cebu, Joey Leeguid, mengungkapkan bahwa guncangan gempa terasa sangat kuat di pos mereka, bahkan membuat loker bergerak dari sisi ke sisi.