Teleskop Antariksa Hubble kembali mengabadikan keindahan kosmos dengan menangkap gambar memukau galaksi spiral berbatang, NGC 6000. Terletak sekitar 100 juta tahun cahaya di konstelasi Scorpius, galaksi ini menawarkan pemandangan spektakuler yang kaya akan informasi ilmiah.
Bentangannya mencapai hampir 67.000 tahun cahaya, menjadikan NGC 6000 sebagai salah satu galaksi terbesar dan paling terang di konstelasi tersebut. Penemuan pertamanya dicatat oleh astronom Inggris, John Herschel, pada tahun 1834.
Dalam foto terbaru Hubble, kontras warna yang mencolok terlihat jelas. Pusat galaksi memancarkan cahaya kuning keemasan, sementara lengan spiralnya berkilauan dengan warna biru terang. Warna-warna ini bukan sekadar hiasan visual, melainkan petunjuk penting tentang karakteristik bintang-bintang penyusun galaksi.
Wilayah pusat didominasi bintang-bintang tua berukuran kecil, yang memancarkan cahaya redup dan stabil, memberikan nuansa kuning kemerahan. Sebaliknya, lengan spiral dihuni gugus bintang muda berumur pendek yang bersinar biru menyala. Bintang-bintang masif ini membakar energi dengan cepat sebelum akhirnya mengakhiri hidupnya dalam ledakan supernova.
NGC 6000 juga diklasifikasikan sebagai galaksi Seyfert II, sebuah galaksi aktif dengan inti yang menghasilkan energi luar biasa besar. Aktivitas ini diduga berasal dari lubang hitam supermasif di pusat galaksi, yang terus menerus menarik materi di sekitarnya, menyebabkan pusat galaksi tampak lebih terang.
Galaksi ini memiliki catatan sejarah "kematian bintang" yang dramatis. Dalam beberapa dekade terakhir, para astronom telah mencatat dua ledakan supernova di NGC 6000, yaitu SN 2007ch pada tahun 2007 dan SN 2010as pada tahun 2010. Keduanya begitu cemerlang sehingga sejenak melampaui cahaya gabungan seluruh bintang di galaksi itu sendiri. Peristiwa supernova ini menjadi momen penting bagi ilmuwan untuk mempelajari siklus hidup bintang raksasa, termasuk massa bintang induk dan keberadaan bintang pendamping.
Uniknya, dalam foto Hubble, terlihat empat garis tipis berwarna kuning dan biru di sisi kanan galaksi. Garis-garis ini bukanlah bagian dari NGC 6000, melainkan jejak sebuah asteroid di Tata Surya yang secara kebetulan melintas saat Hubble mengambil gambar. Hubble memotret dengan beberapa eksposur menggunakan filter warna berbeda (merah dan biru), sehingga jejak asteroid tersebut tampak jelas dalam hasil akhir.
Mengamati galaksi seperti NGC 6000 sangat penting untuk memahami evolusi galaksi seiring waktu. Seperti manusia yang tumbuh dan berkembang, galaksi juga mengalami evolusi. Bintang-bintang lahir, meledak, dan menghasilkan materi baru yang kemudian digunakan untuk membentuk bintang-bintang baru. Proses daur ulang kosmik inilah yang membuat galaksi semakin kompleks seiring bertambahnya usia alam semesta.
Foto NGC 6000 dari Hubble tidak hanya menyajikan keindahan alam semesta, tetapi juga membuka jendela pengetahuan tentang perjalanan panjang galaksi di jagat raya. Dengan detail yang kaya, citra ini membantu para ilmuwan terus menyusun "riwayat hidup" galaksi-galaksi yang menghiasi kosmos.