VIVO dan BP-AKR Urungkan Niat Beli BBM dari Pertamina: Kandungan Etanol Jadi Sorotan?

Rencana bisnis antara Pertamina dengan dua perusahaan swasta penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM), VIVO dan APR (kerjasama antara BP dan AKR), mengalami kendala. VIVO dan APR secara mendadak membatalkan pembelian base fuel atau BBM murni dari Pertamina, meskipun sebelumnya VIVO menyatakan kesepakatan untuk membeli 40 ribu barel.

Pembatalan ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi XII DPR RI. Menurut keterangan, alasan utama pembatalan pembelian oleh VIVO dan APR adalah karena base fuel Pertamina terdeteksi mengandung etanol sebesar 3,5%. Hal ini menjadi perhatian karena, meskipun regulasi memperbolehkan kandungan etanol hingga 20%, SPBU swasta merasa enggan melanjutkan pembelian.

"Isu yang disampaikan kepada rekan-rekan SPBU ini, adalah mengenai konten. Kontennya itu ada kandungan etanol. Nah, dimana secara regulasi itu diperkenankan, etanol itu sampai jumlah tertentu kalau tidak salah sampai 20% etanol, kalau tidak salah. Sedangkan ada etanol 3,5%," ujar salah satu pihak terkait.

Negosiasi dengan Shell juga menemui jalan buntu karena kendala birokrasi internal perusahaan tersebut. Sementara itu, perwakilan VIVO Indonesia mengkonfirmasi pembatalan pembelian dari Pertamina. Mereka menyatakan bahwa keputusan ini diambil karena adanya kendala teknis yang belum dapat dipenuhi oleh Pertamina.

"Memang betul kami sesuai dengan saran dari pak menteri kami telah mengadakan negosiasi dengan Pertamina untuk membeli, tapi karena ada beberapa hal teknis yang tidak bisa dipenuhi oleh Pertamina sehingga apa yang sudah kami mintakan itu dengan terpaksa dibatalkan," jelas perwakilan VIVO.

Sebelumnya, VIVO sempat mengumumkan kesepakatan untuk menyerap 40 ribu barel BBM dari Pertamina sebagai wujud kerjasama business to business (B2B). Langkah ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan BBM dan pelayanan kepada masyarakat. Pertamina juga menegaskan bahwa mekanisme penyediaan pasokan akan dilakukan sesuai aturan yang berlaku, termasuk uji kualitas dan kuantitas produk. Pertamina sebelumnya berharap kolaborasi ini dapat memperkuat semangat gotong royong dalam menjaga energi dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Scroll to Top