Afghanistan Dilanda Pemadaman Internet, Taliban Beri Bantahan

Pemerintahan Taliban di Afghanistan menepis tudingan sengaja mematikan akses internet dan jaringan seluler di seluruh negeri. Gangguan komunikasi yang berlangsung selama beberapa hari terakhir ini telah mengganggu aktivitas sehari-hari warga Afghanistan.

Pemerintah Taliban mengklaim bahwa penyebab utama masalah ini adalah kabel serat optik yang sudah tua dan sedang dalam proses penggantian. Mereka membantah adanya kebijakan larangan internet secara nasional.

"Tidak benar rumor yang beredar bahwa kami memberlakukan larangan internet," tegas seorang pejabat Taliban, dalam pesan kepada wartawan.

Pernyataan ini adalah respons publik pertama dari pemerintah Taliban setelah muncul laporan luas tentang pemadaman akses komunikasi yang berdampak negatif pada sektor perbankan, perdagangan, dan penerbangan di berbagai wilayah Afghanistan.

Pejabat Taliban, melalui media sosial X, mengutip juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, yang menjelaskan bahwa gangguan jaringan di seluruh Afghanistan disebabkan oleh "infrastruktur serat optik yang rusak" yang sedang diperbaiki.

Namun, bulan lalu, beberapa provinsi di Afghanistan melaporkan pemadaman layanan internet akibat dekrit dari pemimpin Taliban, Hibatullah Akhundzada, dengan tujuan memerangi kegiatan yang dianggap tidak bermoral.

Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa warga Afghanistan mengalami kesulitan tanpa layanan internet dan telepon seluler sejak Senin (29/9), setelah otoritas Taliban memutus jaringan serat optik.

Pada Senin malam, NetBlocks, sebuah organisasi yang memantau keamanan siber dan tata kelola internet, melaporkan bahwa sinyal telepon seluler dan layanan internet di negara tersebut secara bertahap menurun hingga konektivitasnya hanya mencapai kurang dari satu persen dari tingkat normal.

NetBlocks menilai bahwa pemadaman akses komunikasi di Afghanistan "tampaknya konsisten dengan pemutusan layanan yang disengaja".

Seorang pejabat Taliban yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa sekitar "8.000 hingga 9.000 pilar telekomunikasi" akan dimatikan, dan pemadaman ini akan berlangsung "hingga pemberitahuan lebih lanjut".

Ini adalah pertama kalinya akses komunikasi diputus di Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul pada tahun 2021, dan kembali menerapkan interpretasi ketat hukum Islam.

Scroll to Top