Kota Pariaman, Sumatera Barat, kini tengah menggalakkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai strategi utama menekan penyebaran demam berdarah dengue (DBD).
Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap kondisi cuaca yang labil, yang memicu peningkatan populasi nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus DBD. Mengingat ancaman ini, masyarakat Pariaman diajak untuk menjadikan gerakan 3M Plus sebagai kebiasaan sehari-hari. Fokusnya adalah pencegahan, bukan penanganan setelah muncul korban.
Pentingnya kewaspadaan dini di tingkat keluarga dan lingkungan ditekankan sebagai garda terdepan dalam memerangi DBD. Pemerintah pusat dan daerah didorong untuk aktif memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara-cara pencegahan DBD.
Salah satu langkah krusial adalah menutup rapat dan rutin menguras tempat penampungan air minimal seminggu sekali. Selain itu, membersihkan benda-benda yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk juga sangat penting.
Meskipun fogging sering dianggap sebagai solusi cepat, ditegaskan bahwa fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan jentik nyamuk. Oleh karena itu, PSN tetap menjadi metode yang paling efektif.
Partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk memutus rantai penularan DBD. Kasus DBD di Pariaman bahkan sempat mencapai status kejadian luar biasa dengan adanya korban meninggal dalam dua tahun terakhir, menunjukkan betapa seriusnya masalah ini. Dengan PSN yang digencarkan, diharapkan kasus DBD di Pariaman dapat ditekan secara signifikan.