Polemik udang beku asal Indonesia yang ditolak oleh Amerika Serikat (AS) karena terindikasi mengandung zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) masih menjadi sorotan. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa sebagian udang yang dikembalikan tersebut sebenarnya masih aman untuk dikonsumsi.
Menurutnya, kadar radioaktif pada beberapa sampel udang sangat rendah, hanya sekitar 68, jauh di bawah ambang batas aman yang ditetapkan pemerintah, yaitu 500. Udang dengan kadar di bawah ambang batas ini dianggap layak konsumsi.
Namun, Zulkifli Hasan menegaskan bahwa udang beku yang kandungan Cs-137-nya melebihi batas yang ditentukan akan dimusnahkan. Langkah ini diambil sebagai bentuk kehati-hatian dan jaminan keamanan pangan bagi masyarakat.
Staf Ahli Kemenko Bidang Pangan, Bara Hasibuan, menambahkan bahwa tidak semua udang yang ditarik dari AS terkontaminasi. Sebagian produk bahkan sudah beredar di jaringan ritel dan dinyatakan aman. Penarikan dilakukan setelah kontaminasi terdeteksi di pelabuhan AS, sehingga Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengeluarkan peringatan dan memerintahkan penarikan produk dari peredaran, termasuk di jaringan ritel seperti Walmart.
Sebelumnya, FDA mengumumkan penarikan produk udang beku merek Great Value yang dijual di Walmart setelah ditemukan kandungan Cs-137. Mereka menghimbau konsumen untuk tidak mengonsumsi produk tersebut dan memerintahkan distributor serta pengecer untuk membuang udang tersebut.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang keamanan produk ekspor Indonesia dan sistem pengawasan yang diterapkan. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan memastikan produk pangan yang diekspor memenuhi standar keamanan internasional, demi menjaga kepercayaan konsumen dan kelangsungan ekspor Indonesia.