Trump Jamin Keamanan Qatar Usai Serangan Israel

Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang menjamin keamanan Qatar, termasuk potensi aksi militer balasan jika negara itu diserang lagi. Langkah ini diambil menyusul serangan udara Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya di Doha bulan lalu, yang menargetkan pemimpin Hamas yang sedang membahas proposal gencatan senjata Gaza. Serangan tersebut, yang juga menewaskan seorang petugas keamanan Qatar, memicu kemarahan regional dan global.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah meminta maaf kepada Qatar atas insiden tersebut, yang diterima oleh Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, melalui panggilan telepon bersama dari Trump dan Netanyahu.

Dalam perintah eksekutifnya, Trump menekankan hubungan erat AS dan Qatar, menyebut negara tersebut sebagai "sekutu setia" dalam upaya perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran. Trump juga mengakui dukungan Qatar dalam mediasi konflik regional dan global.

“Sebagai pengakuan atas sejarah ini, dan mengingat ancaman yang terus berlanjut terhadap Negara Qatar yang terdampak agresi asing, merupakan kebijakan Amerika Serikat untuk menjamin keamanan dan integritas wilayah Negara Qatar dari serangan eksternal,” tegas Trump.

Setelah serangan Israel, Washington berupaya memperbaiki hubungan diplomatik dengan Qatar dan menegaskan kembali dukungan kuatnya kepada Israel. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengunjungi Qatar untuk berunding dan menegaskan kembali kemitraan keamanan AS-Qatar serta komitmen bersama untuk kawasan yang lebih aman dan stabil.

Qatar menegaskan tekadnya untuk mempertahankan kedaulatan dan mengambil tindakan untuk mencegah terulangnya serangan serupa di masa mendatang.

Scroll to Top