Jakarta – Angkatan Laut Israel berhasil menghentikan konvoi Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Aksi ini mengakhiri upaya sejumlah kapal internasional menerobos blokade Israel terhadap wilayah Palestina yang dilanda konflik.
Global Sumud Flotilla, yang terdiri dari sekitar 45 kapal, membawa aktivis dan tokoh masyarakat, termasuk aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg. Konvoi ini memulai perjalanan dari Spanyol bulan lalu dengan tujuan menembus blokade Israel atas Gaza, wilayah yang menurut PBB sedang mengalami krisis kelaparan.
Laporan menyebutkan bahwa kapal yang ditumpangi Greta Thunberg termasuk di antara kapal-kapal yang diintersepsi oleh Angkatan Laut Israel. Sebelumnya, Israel telah memperingatkan armada tersebut untuk tidak memasuki perairan yang diklaim berada di bawah blokade mereka.
Pemerintah Israel mengonfirmasi bahwa "beberapa kapal" dari armada tersebut telah dihentikan dan penumpangnya dipindahkan ke pelabuhan Israel. Mereka juga menyatakan bahwa Greta Thunberg dan rekan-rekannya dalam kondisi aman dan sehat.
Sementara itu, Global Sumud Flotilla mengecam tindakan Israel, menyebut intersepsi kapal-kapal misi tersebut sebagai tindakan ilegal. Mereka menegaskan bahwa armada tersebut tidak melanggar hukum apa pun dan menuduh Israel melakukan "genosida" dan menggunakan kelaparan sebagai senjata.
Anggota Parlemen Eropa, Rima Hassan, yang ikut serta dalam armada tersebut, mengatakan bahwa "ratusan" orang telah ditangkap secara ilegal oleh Israel.
Hamas mengutuk intersepsi armada tersebut sebagai "kejahatan pembajakan dan terorisme maritim".
Sebelumnya, Spanyol dan Italia telah meminta kapal-kapal tersebut untuk tidak memasuki zona eksklusif Israel di lepas pantai Gaza.