Jakarta – Proses evakuasi korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, mengalami kendala akibat guncangan gempa Sumenep. Kondisi ini dilaporkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto.
Menurut Suharyanto, gempa menyebabkan celah pada reruntuhan bangunan semakin menyempit, mempersulit tim SAR untuk menjangkau korban. Celah yang awalnya sekitar 30 cm, berkurang menjadi hanya 10-15 cm. Akibatnya, tim evakuasi terpaksa membuat lubang atau gorong-gorong sebagai akses masuk ke lokasi korban.
Setelah gempa Sumenep, upaya penyelamatan memerlukan strategi khusus. Meski demikian, tim evakuasi berhasil menyelamatkan seorang santri pada hari Rabu. Suharyanto berharap, proses evakuasi yang terus berlangsung dapat menyelamatkan lebih banyak santri yang masih hidup.
Batas Waktu Penyelamatan
Tim SAR bekerja keras mengevakuasi korban melalui 15 titik yang teridentifikasi. Hingga Rabu, 7 korban berhasil dievakuasi, namun 2 di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Secara keseluruhan, 107 orang telah dievakuasi, dengan 5 korban meninggal dunia.
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengindikasikan bahwa 7 korban dari 15 titik reruntuhan masih memberikan respons. Oleh karena itu, tim Basarnas berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan mereka.
Kepala Basarnas, Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii, menjelaskan bahwa meskipun "golden time" atau waktu kritis penyelamatan adalah 72 jam, peluang korban untuk bertahan hidup dapat meningkat jika tim SAR berhasil menjangkau dan memberikan bantuan seperti minuman dan vitamin.
"Golden time" adalah istilah penting dalam penyelamatan korban bencana alam, merujuk pada waktu krusial 3 hari di mana korban dapat bertahan tanpa makanan dan minuman di tengah kondisi terjebak reruntuhan.
Tim SAR terus mengoptimalkan evakuasi untuk mengejar batas waktu 72 jam sejak kejadian, dengan harapan dapat menyelamatkan korban yang masih hidup. Mengingat peristiwa runtuhnya ponpes terjadi pada hari Senin sore, batas waktu kritis akan berakhir pada hari Kamis sore.