Prancis Tak Menampik Kemungkinan Tembak Jatuh Jet Tempur Rusia di Wilayah Udara Eropa

PARIS – Prancis, sebagai anggota NATO yang memiliki senjata nuklir, menyatakan tidak menutup kemungkinan untuk menembak jatuh pesawat tempur Rusia jika melanggar wilayah udara Eropa. Hal ini ditegaskan oleh Presiden Emmanuel Macron.

"Sesuai dengan prinsip ambiguitas strategis, segalanya mungkin terjadi," ujar Macron dalam wawancaranya dengan surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung, ketika ditanya apakah ia akan mendukung penembakan jet tempur Rusia yang memasuki wilayah udara Eropa tanpa izin.

Macron menekankan bahwa Prancis tidak boleh meremehkan Rusia, yang disebutnya sebagai "ancaman struktural terbesar bagi Eropa." Ia menyoroti campur tangan Rusia dalam kampanye pemilu, serangan siber, pembunuhan lawan politik, dan penyebaran disinformasi.

"Kita tidak boleh naif dan mengabaikan penyebaran pasukan rahasia Rusia ke dalam sistem demokrasi kita. Mereka adalah ‘prajurit kecil’ anonim yang kita sebut bot digital, yang memanipulasi demokrasi di Prancis, Jerman, dan seluruh Eropa," tambahnya.

Menanggapi usulan Komisi Eropa untuk memanfaatkan aset Rusia yang dibekukan sebagai "pinjaman reparasi" untuk Ukraina, Macron memperingatkan bahwa aset tersebut tidak bisa disita begitu saja karena akan melanggar hukum internasional.

Macron juga menyatakan akan menyampaikan pidato di awal tahun 2026 tentang doktrin nuklir Prancis yang saat ini sedang diperbarui, terkait dengan penguatan pencegahan nuklir berbasis udara.

"Payung nuklir Prancis ada. Saat ini, saya sedang memperbarui doktrin kami, dan saya ingin memperdalam dialog strategis kami dengan negara-negara Eropa yang ingin terlibat," jelasnya.

Gagasan untuk menembak jatuh jet tempur Rusia pertama kali disuarakan oleh Presiden AS Donald Trump kepada negara-negara NATO saat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Ya, saya bersedia," kata Trump ketika ditanya apakah sekutu NATO harus menembak jatuh pesawat Rusia.

Sebelumnya, Polandia dan Rumania melaporkan pelanggaran wilayah udara mereka oleh pesawat Rusia, yang mendorong NATO untuk mengerahkan jet tempur sebagai respons. Estonia juga melaporkan bahwa tiga jet tempur Rusia memasuki wilayah udaranya, namun dibantah oleh Moskow.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga menyatakan bahwa opsi untuk menembak jatuh jet tempur Rusia yang memasuki wilayah udara NATO sedang dipertimbangkan.

"Pendapat saya adalah kita harus mempertahankan setiap sentimeter persegi wilayah ini," kata von der Leyen.

"Artinya, jika ada intrusi di wilayah udara, setelah peringatan yang jelas, tentu saja opsi untuk menembak jatuh jet tempur yang memasuki wilayah udara kita harus dipertimbangkan," paparnya.

Scroll to Top