Seringkali kita mendengar bahwa makanan pedas, terutama yang mengandung cabai, dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker. Bahkan, ada anggapan yang menyebutkan konsumsi makanan pedas dapat memicu kanker, khususnya pada remaja perempuan. Namun, seberapa benarkah klaim ini?
Faktanya, anggapan bahwa makanan pedas menyebabkan kanker hanyalah mitos belaka. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan tersebut.
Cabai, bahan utama dalam makanan pedas, mengandung senyawa aktif bernama capsaicin. Senyawa inilah yang memberikan sensasi pedas yang khas. Uniknya, capsaicin justru menyimpan sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh.
Capsaicin diketahui memiliki sifat antinyeri, membantu meredakan rasa gatal, mengurangi pembengkakan pada saluran hidung saat pilek, dan bahkan dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan potensi capsaicin dalam menurunkan risiko kanker. Studi laboratorium pada hewan menunjukkan bahwa senyawa ini mampu memperlambat pertumbuhan sel kanker, bahkan membantu memusnahkan sel kanker tertentu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada bukti kuat yang menunjukkan makanan pedas menjadi penyebab kanker payudara.
Meskipun makanan pedas tergolong aman, kita tetap perlu waspada terhadap jenis makanan lain yang berpotensi meningkatkan risiko kanker. Salah satunya adalah makanan yang mengandung zat karsinogenik. Makanan yang dibakar langsung di atas arang, misalnya, dapat menghasilkan zat karsinogenik yang sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering. Selain itu, makanan cepat saji dan makanan tinggi garam juga sebaiknya dihindari karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan jika dikonsumsi berlebihan.
Lantas, bagaimana cara terbaik untuk mencegah kanker? Kuncinya terletak pada penerapan gaya hidup sehat dalam jangka panjang. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
- Rutin berolahraga.
- Mencukupi kebutuhan tidur dan istirahat.
- Mengelola stres dengan baik.
- Memenuhi kebutuhan cairan harian.
- Tidak merokok.
- Menerapkan diet sehat tanpa pengawet, pemanis, perasa, dan pewarna buatan.
- Menghindari konsumsi alkohol.
Dengan menerapkan pola hidup sehat, kita dapat mengurangi risiko terkena kanker dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.