Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa: Apa Pemicunya?

Di tengah gejolak ekonomi global, emas kembali menjadi primadona sebagai aset pelindung nilai. Harga emas mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa, menembus level US$ 3.210,02 per troy ons pada Jumat (11/4/2025). Bahkan, sempat menyentuh US$ 3.245,28 per troy ons dalam intraday, sebuah pencapaian bersejarah.

Kenaikan ini melanjutkan tren positif selama empat hari berturut-turut, dengan total lonjakan mencapai 7,62%. Dalam sepekan terakhir, harga emas melesat 6,55%, laju tercepat sejak Maret 2020 saat pandemi melanda dunia.

Mengapa harga emas melonjak drastis? Berikut beberapa faktor utama yang memicunya:

1. Perang Dagang dan Ketegangan Geopolitik:

Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh pemerintah AS memicu ketegangan perdagangan global. Meskipun ada penundaan, ketidakpastian pasar tetap tinggi, mendorong investor mencari aset yang aman seperti emas.

2. Ancaman Resesi Global:

Kekhawatiran akan perlambatan ekonomi di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jerman mendorong investor beralih ke emas sebagai aset yang stabil di tengah ketidakpastian. Analis ekonomi dari berbagai lembaga keuangan besar meningkatkan probabilitas resesi di AS.

3. Pelemahan Nilai Dolar AS:

Indeks dolar AS merosot ke level terendah sejak Juli 2023, membuat emas lebih terjangkau bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Pelemahan dolar AS secara signifikan berkontribusi pada kenaikan harga emas.

4. Kebijakan The Fed:

Potensi resesi mendorong ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih agresif dari perkiraan semula. Suku bunga yang rendah melemahkan dolar AS dan menurunkan imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang semuanya positif bagi harga emas.

5. Pembelian Emas oleh Bank Sentral:

Bank-bank sentral di seluruh dunia meningkatkan cadangan emas mereka sebagai respons terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Pembelian emas oleh bank sentral mencapai rekor tertinggi, mencerminkan upaya diversifikasi cadangan devisa dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

Kombinasi faktor-faktor ini, mulai dari perang dagang hingga ancaman resesi dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral, telah mengembalikan peran emas sebagai aset pelindung nilai di tengah krisis. Kenaikan harga emas bukan hanya mencerminkan nilai intrinsiknya, tetapi juga mengindikasikan ketidakpastian dan kehati-hatian di pasar global.

Scroll to Top