Mojokerto – Desa Kedunguneng, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, mengambil langkah sigap dalam menanggulangi Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada Kamis, 1 Mei 2025, warga bersama petugas kesehatan dan perangkat desa menggelar fogging massal untuk memberantas nyamuk penyebab DBD yang kasusnya melonjak di wilayah tersebut.
Aksi fogging ini melibatkan berbagai elemen, termasuk petugas kesehatan Puskesmas Bangsal, sekretaris desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Dukungan penuh juga datang dari warga yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan dan pengawasan di lingkungan masing-masing.
Menurut Sunaryo, petugas kesehatan Puskesmas Bangsal, fogging menjadi opsi terakhir setelah upaya sebelumnya, seperti pemberian abate, kurang efektif menekan penyebaran DBD.
“Karena banyak warga terjangkit DBD, penyemprotan ini jadi solusi terakhir,” ujar Sunaryo.
Hariyanto, Ketua RT 04, mengapresiasi respon cepat Dinas Kesehatan dan kolaborasi semua pihak dalam menangani situasi darurat ini.
“Saya berterima kasih atas peran aktif Dinas Kesehatan, Puskesmas Bangsal, Pemerintah Desa Kedunguneng, serta masyarakat dalam menanggulangi DBD,” katanya.
Selain fogging, edukasi mengenai kebersihan lingkungan tetap menjadi prioritas. Warga diimbau untuk rutin melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan prinsip 3M: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang.
Petugas juga mengingatkan bahwa fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik harus diberantas melalui PSN.
Kegiatan kolaboratif di Desa Kedunguneng ini diharapkan dapat menurunkan angka kasus DBD yang sempat meningkat signifikan dalam beberapa minggu terakhir. Ini menjadi contoh bagaimana sinergi antara masyarakat dan pemerintah desa dapat menciptakan solusi cepat dan efektif dalam menghadapi ancaman kesehatan.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian, warga Desa Kedunguneng berharap dapat bebas dari ancaman DBD dan menjaga kesehatan komunitas secara berkelanjutan.