Federasi Diabetes Internasional (IDF) telah mengakui adanya jenis diabetes baru, yaitu diabetes tipe 5 atau Maturity Onset Diabetes of the Young (MODY). Diperkirakan sekitar 25 juta orang di seluruh dunia menderita penyakit langka ini.
Diabetes tipe 5 menjadi ancaman serius bagi remaja dan dewasa muda, terutama mereka yang mengalami kurang gizi kronis dan berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Lantas, apa sebenarnya MODY atau diabetes tipe 5 itu?
Secara sederhana, diabetes tipe 5 mengacu pada kondisi Severe Insulin Deficient Diabetes (SIDD). Kondisi ini ditandai dengan kekurangan insulin yang parah dan kesulitan mengontrol kadar gula darah.
Berbeda dengan diabetes tipe 1 yang disebabkan oleh kerusakan sel penghasil insulin akibat autoimun, dan diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin secara efektif, diabetes tipe 5 disebabkan oleh perkembangan pankreas yang terganggu akibat kekurangan nutrisi dalam jangka waktu lama.
Meskipun telah diamati selama lebih dari 70 tahun, diabetes tipe 5 seringkali terabaikan dalam diskusi kesehatan global dan sering salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 1 atau 2. Awalnya, kondisi ini diduga disebabkan oleh resistensi insulin, namun penelitian terbaru mengonfirmasi profil metabolik yang berbeda. Penderita diabetes tipe 5 kekurangan insulin, namun tidak mengalami resistensi insulin.
Kenali Gejala Diabetes Tipe 5:
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang sering dialami oleh penderita diabetes tipe 5:
- Berat badan di bawah normal
- Nafsu makan meningkat, namun berat badan tetap rendah
- Merasa lelah berkepanjangan
- Luka sulit sembuh
- Sering buang air kecil
- Sering merasa haus
- Kesemutan
- Penglihatan kabur
Gejala diabetes tipe 5 dapat menyerupai penyakit lain, seperti diabetes tipe 1 atau 2. Namun, riwayat kekurangan gizi kronis dapat menjadi indikasi kuat bahwa pasien menderita MODY.
Cara Mencegah dan Mengatasi Diabetes Tipe 5:
Pencegahan dan penanganan diabetes tipe 5 tidak hanya berfokus pada pengendalian kadar gula darah dengan insulin atau obat-obatan diabetes, tetapi juga pada pemulihan status gizi pasien. Hal ini mencakup pemberian makanan tinggi protein dan kalori, serta suplemen gizi sesuai kebutuhan pasien.
Namun, perbaikan gizi perlu dilakukan secara bertahap dan di bawah pengawasan dokter untuk mencegah komplikasi seperti kerusakan ginjal atau hati akibat refeeding syndrome.
Penanganan dan pencegahan dini sangat penting untuk mengatasi diabetes tipe 5. Mengingat banyaknya kasus pada dewasa muda, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti melemahnya sistem imun, gagal ginjal, gangguan penglihatan atau kebutaan, bahkan kematian di usia dini.