Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Kesehatan mengambil langkah progresif dalam memerangi penyebaran HIV/AIDS. Pendekatan terbaru adalah memberikan pengobatan langsung kepada setiap individu yang terinfeksi, tanpa memandang kelompok risiko.
Strategi ini merupakan peningkatan signifikan dari pendekatan sebelumnya. Dulu, fokus pengobatan terpusat pada kelompok-kelompok rentan tertentu. Kini, setiap kasus baru yang teridentifikasi akan segera mendapatkan penanganan medis. Setelah enam bulan terapi, pasien akan dievaluasi. Jika virus berhasil ditekan atau bahkan tidak terdeteksi, mereka dapat melanjutkan hidup normal, termasuk menjalin hubungan dengan pasangan sah.
Bahkan, jika hasil pemeriksaan menunjukkan penurunan virus yang signifikan, dokter mungkin mengizinkan hubungan intim tanpa kondom dengan pasangan.
Data Dinkes Ciamis mencatat 20 kasus baru HIV/AIDS hingga Maret 2025. Kabar buruknya, beberapa di antaranya berasal dari kalangan pelajar. Fakta ini menjadi perhatian serius, menandakan penularan telah menjangkau usia sekolah.
Dinas Kesehatan menekankan pentingnya memperluas edukasi dan sosialisasi pencegahan, tidak hanya terbatas pada kelompok dewasa atau rentan. Mereka mendorong program penyuluhan di lingkungan sekolah, mulai dari SD hingga SMA, untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan bahaya HIV/AIDS sejak dini.
Sinergi dari semua pihak, mulai dari sekolah, keluarga, hingga masyarakat, sangat dibutuhkan untuk menekan angka kasus HIV/AIDS di Ciamis.