Kekurangan Protein Hewani Saat Hamil: Dampak Serius Pada Proses Persalinan dan Pemulihan

Masalah gizi pada ibu hamil masih menjadi isu krusial di Indonesia. Kekurangan asupan protein hewani selama kehamilan dapat menimbulkan konsekuensi serius, terutama saat persalinan dan masa pemulihan pasca melahirkan.

Sebuah kasus menunjukkan seorang ibu hamil dengan riwayat operasi sebelumnya mengalami masalah serius saat persalinan. Jaringan otot pasien sangat rapuh dan mudah berdarah, tidak hanya di lapisan luar, tetapi juga hingga ke dalam. Kondisi ini mempersulit proses operasi persalinan. Penjahitan otot rahim menjadi sulit karena jaringan yang rapuh dan mudah berdarah.

Setelah ditelusuri, pasien tersebut ternyata kurang mengonsumsi protein hewani dan makanan bergizi selama kehamilan. Ia lebih sering mengonsumsi makanan ringan seperti cilok, pentol, dan seblak, serta tidak mengonsumsi suplemen kehamilan yang diresepkan dokter.

Kondisi ini menggarisbawahi pentingnya asupan protein hewani yang cukup bagi ibu hamil. Protein hewani berperan penting dalam proses pemulihan pasca persalinan dan penyembuhan luka operasi. Kekurangan protein dapat menghambat penyembuhan luka, meningkatkan risiko luka terbuka, bahkan infeksi.

Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi protein hewani seperti telur dan daging, serta menghindari makanan tidak sehat. Memenuhi kebutuhan protein hewani sebelum dan selama kehamilan, serta mengonsumsi suplemen kehamilan, sangat penting untuk kesehatan ibu dan bayi.

Scroll to Top