Israel Lancarkan Serangan Besar ke Suriah, Klaim Lindungi Komunitas Druze

Jakarta – Israel kembali melancarkan agresi militer ke Suriah pada Jumat (1 Mei) malam, meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Serangan ini terjadi setelah Israel menyampaikan peringatan kepada pemerintah Suriah terkait keselamatan komunitas Druze.

Menurut laporan, Israel meluncurkan lebih dari 20 serangan udara yang menargetkan berbagai lokasi di Suriah. Serangan ini disebut sebagai yang terbesar sepanjang tahun ini. Target serangan meliputi wilayah barat dan dekat Damaskus, Latakia, Hama, serta Daraa. Akibat serangan di dekat Damaskus, dilaporkan satu orang tewas dan empat lainnya terluka di dekat Hama.

Militer Israel (IDF) mengkonfirmasi serangan tersebut, menyatakan bahwa mereka menargetkan lokasi militer, meriam anti-pesawat, dan infrastruktur rudal Suriah.

Serangan ini terjadi setelah tokoh agama dan kelompok bersenjata Druze menegaskan kembali kesetiaan mereka kepada pemerintah Suriah. Sebelumnya, Israel mendesak pemerintah Suriah untuk melindungi komunitas Druze dari konflik yang sedang berlangsung di negara itu, mengancam akan mengambil tindakan jika seruan tersebut diabaikan.

Komunitas Druze memiliki hubungan historis dengan Israel, pernah berjuang bersama Israel dalam perang Arab-Israel. Populasi Druze di Israel mencapai sekitar 140 ribu orang.

Suriah mengalami gejolak dalam beberapa hari terakhir, dengan pertempuran antara Druze dan pasukan pemerintah Suriah yang didukung oleh sekutunya. Konflik ini telah menyebabkan lebih dari seratus korban jiwa, termasuk loyalis pemerintah, anggota komunitas Druze, dan warga sipil.

Pemicu kekerasan ini diduga berasal dari rekaman audio yang berisi pernyataan kontroversial yang dikaitkan dengan warga Druze. Namun, keaslian rekaman tersebut belum dapat diverifikasi.

Scroll to Top